Kilang Pertamina di Dumai mengalami kebakaran, namun Pertamina memastikan pasokan BBM tetap aman dan stok Pertalite tidak terpengaruh, dengan dukungan kilang lain di Indonesia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi total subsidi energi yang harus dikeluarkan negara pada 2026 dapat mencapai Rp 400 triliun.
Menteri Bahlil menekankan pentingnya penggunaan QR code untuk pembelian BBM bersubsidi demi memastikan distribusi yang tepat sasaran dan mengurangi penyalahgunaan oleh oknum tertentu.
Kementerian ESDM memprediksi kenaikan konsumsi Pertamax 11,2% dan Pertalite 11,7% pada Lebaran 2025, meskipun terjadi penurunan pada Biosolar karena pembatasan transportasi logistik.
Pertamina mengundang pihak ketiga dan masyarakat untuk terlibat dalam uji kualitas BBM, menunjukkan transparansi dan upaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap standar BBM yang mereka sediakan.
BBM Pertamina telah lulus pengujian Lemigas, meskipun ada kecurigaan korupsi di PT Pertamina mengenai pembelian RON yang lebih rendah dan praktek blending yang salah.
Pertamina memastikan semua BBM termasuk Pertamax oktan 92 memenuhi standar Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, dengan pengawasan ketat dari Kementerian ESDM.
Pertamina membantah kabar oplosan BBM Pertamax, mengklaim semua produknya, termasuk Pertamax, memenuhi standar RON 92 sesuai spesifikasi dan peraturan pemerintah.
Kasus korupsi di Pertamina melibatkan pengadaan bahan bakar minyak, dengan pembelian produk kilang di bawah spesifikasi yang kemudian di-blend, menyebabkan kerugian keuangan negara Rp Rp193,7 triliun.