KPPU Panggil Mantan Menteri ESDM Arifin Tasrif Jadi Saksi Kasus Pipa Gas Cisem 2

Ringkasan
- KPPU menyelidiki dugaan persekongkolan tender senilai Rp 3 triliun pada proyek pipa gas Cisem II, dan memanggil mantan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, untuk dimintai keterangan.
- Arifin Tasrif hadir sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai Menteri ESDM saat tender berlangsung pada tahun 2024.
- Penyelidikan KPPU mencakup dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dan telah dimulai sejak 4 September 2024.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU memanggil Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia pada Kabinet Indonesia Maju, Arifin Tasrif dalam penyelidikan kasus dugaan persekongkolan tender senilai Rp 3 triliun pada proyek pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II ruas Batang-Kandang Haur Timur.
Persekongkolan yang dimaksud, diduga terjadi dalam pengadaan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan Cisem II yang dilaksanakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI pada 2024.
KPPU mengatakan, Arifin Tasrif memenuhi panggilan tersebut pada Rabu (18/12). KPPU menyampaikan dalam proses penyelidikan oleh Investigator, Arifin hadir sebagai Saksi dalam kapasitasnya sebagai mantan Menteri ESDM Periode 2019 – 2024 yang menjabat pada periode saat tender berlangsung. Arifin dipanggil untuk diminta keterangannya mengenai pengadaan tersebut.
“Kami meminta semua pihak untuk kooperatif dalam memenuhi panggilan KPPU dan menyerahkan alat bukti yang diperlukan. Bagi yang menolak, dapat dilakukan penyidikan dan diancam pidana denda atau pidana kurungan paling lama satu tahun sebagai pengganti pidana denda,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU, Deswin Nur dalam siaran pers, Kamis (19/12).
KPPU saat ini melaksanakan penyelidikan atas laporan yang berkaitan dengan dugaan persekongkolan tender yang diumumkan pada 23 April 2024 tersebut. Meliputi berbagai pekerjaan seperti pembuatan rancangan rinci, pengadaan material/komponen, manufaktur dan pabrikasi material/komponen, konstruksi dan instalasi jaringan pipa gas +245 km dan instalasi termasuk pembangunan stasiun/instalasi metering dan uji commissioning.
Instalasi baja karbon berdiameter 20 inchi tersebut bertujuan untuk mentransmisikan gas alam dengan kapasitas 183 MMscfd dari Batang ke Kandang Haur Timur. Tender pembangunan pipa gas bumi tersebut dimenangkan oleh KSO PT. Timas Suplindo – PT. Pratiwi Putri Sulung yang diumumkan pada tanggal 14 Juli 2024.
Tender tersebut dilaporkan terindikasi memuat dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Untuk itu sejak 4 September 2024, KPPU mulai melakukan penyelidikan atas dugaan tersebut dan mengagendakan berbagai panggilan guna mengumpulkan minimal dua jenis alat bukti.
Panggilan penyelidikan tersebut antara lain dialamatkan ke berbagai pihak terkait, termasuk mantan Menteri ESDM Arifin Tasrif. Dalam waktu dekat, KPPU juga akan meminta keterangan kepada pihak-pihak lain yang berkaitan dengan tender tersebut.