Menperin: Nasib Sritex Kini di Tangan Kurator

Andi M. Arief
3 Januari 2025, 19:16
sritex, menperin
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.
Buruh mengendarai sepeda keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI


Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai masa depan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex berada di tangan para kurator dan tim pengawas. Menurut dia, hanya kedua pihak itu yang mengetahui apakah kelanjutan produksi  akan menjadi putusan pengadilan. 

Agus pun menjadwalkan pertemuan dengan kurator dalam kasus kepailitan Sritex pekan depan. "Kami akan mengajak para kurator merasakan pentingnya industri tekstil di dalam negeri. Setelah itu, kami akan berusaha agar kurator memiliki pandangan yang sama dengan pemerintah," kata Agus di kantornya, Jumat (3/1).

Mahkamah Agung telah menetapkan putusan pailit pada Sritex oleh Pengadilan Negeri Semarang inkrah pada akhir tahun lalu. Agus mengaku sedang mencari lembar putusan Pengadilan Negeri Semarang dalam kasus Sritex. Menurutnya, arahan kepastian  keberlanjutan Sritex menjadi sangat penting dalam lembar putusan tersebut.

Ia mengataka,  putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi kasus Sritex menyulitkan pemerintah, khususnya pihaknya dan Kementerian Ketenagakerjaan. Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara mendata, total tenaga kerja yang tergabung dalam grup Sritex mencapai 50.000 orang. 

Agus pun berkomitmen tujuan utama pihaknya adalah memastikan kelanjutan produksi Sritex. Menurutnya, hal tersebut penting lantaran pasar yang dilayani Sritex berpotensi diambil pemain asing.

"Sekali Sritex kehilangan pasar, sulit untuk mendapatkan kepercayaan kembali menjadi pemasok pasar tersebut," ujarnya.

Koordinator Advokasi Serikat Pekerja Sritex Group Slamet Kaswanto telah menjadwalkan aksi 10.000 pekerja Sritex ke Jakarta. Demonstrasi tersebut akan digelar pada 14-15 Januari 2025 dengan menggunakan 200 unit bus dari Jawa Tengah.

Slamet mengatakan ribuan buruh tersebut akan menyambangi sembilan kantor pemerintahan, yakni Istana Kepresidenan, Gedung DPR, Mahkamah Agung, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian BUMN.

Slamet mencatat tuntutan aksi selama dua hari tersebut hanya satu, yakni keberlangsungan kerja dan kelangsungan usaha Sritex. Namun Slamet menekankan demonstrasi tersebut berbeda dengan rencana aksi KSPN yang melibatkan ratusan ribu buruh di Jakarta.

"Info demonstrasi ini terkait tanggal tidak akan berubah dan sudah kami kirim surat pemberitahuan aksi ke Polda Metro Jaya," kata Slamet.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...