Perwakilan Apple Tiba di Kemenperin, Negoisasi Investasi hingga Nasib iPhone 16?
Apple Inc yang diwakili Head of Global Affairs Apple Nick Ammann tiba di Kementerian Perindustrian pada hari ini, Selasa (7/1). Mereka rencananya akan menggelar negosiasi terkait rencana investasi Apple yang akan menentukan nasib penjualan iPhone 16 di Indonesia.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, Ammann naik ke ruangan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Setia Diarta pukul 14.35 WIB. Amma terpantau didampingi oleh dua orang asing dan satu Warga Negara Indonesia untuk menujuke lantai 12 Gedung Kementerian Perindustrian.
Namun, ia dan pendampingnya masih enggan memberikan komentar terkait tujuan Apple dalam negosiasi investasi di Indonesia yang dimulai pada hari ini."Kami tidak menerima pertanyaan untuk saat ini, terima kasih," ujar salah satu orang asing yang mendampingi Ammann, Selasa (7/1).
Apple dikabarkan akan menanamkan investasi senilai US$ 1 miliar di Indonesia. Namun, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya menilai wacana investasi tersebut tidak cukup.
Agus mengatakan wacana investasi Apple terbaru tidak sebanding dengan nilai penjualan iPhone di dalam negeri yang mencapai Rp 32 triliun pada 2023. Oleh karena itu, Ia berencana mendorong Apple meningkatkan investasinya dalam negosiasi yang mulai dilakukan pekan ini, 7-8 Januari 2025.
"Angka US$ 1 miliar menjadi kecil jika dibandingkan dengan total penjualan di Indonesia yang tercatat sekitar Rp 32 triliun," kata Agus di kantornya, Senin (6/1).
Ia mengatakan, tujuan utama dalam negosiasi dengan Apple Inc adalah penciptaan lapangan kerja. Pemerintah akan berupaya membuat produsen iPhone mendirikan pabrik di dalam negeri.
Agus mengaku telah mempersiapkan empat tujuan negosiasi dengan raksasa teknologi itu. Penciptaan lapangan kerja dinilai menjadi tujuan utama.
"Kami akan mengedepankan empat prinsip dalam negosiasi tersebut, tapi yang terpenting adalaha penciptaan lapangan kerja. Yang terpenting adalah bagaimana Apple bisa kami arahkan untuk membangun pabrik di Indonesia," katanya.
Agus mengaku tidak bisa menjamin berapa lama negosiasi berlangsung sebelum mencapai kata sepakat. Namun Agus menilai waktu negosiasi yang panjang akhirnya hanya akan merugikan Apple.