Ancaman Perang Dagang, Trump Ingin Kenakan Tarif 10% ke Barang Cina

Agustiyanti
23 Januari 2025, 10:55
trump,barang cina, impor
BBC
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana mengenakan tarif 10% ke barang Cina.

Ringkasan

  • Presiden AS Trump berencana mengenakan tarif 10% pada impor dari Tiongkok, dapat memicu perang dagang.
  • Alasannya termasuk pengiriman fentanil ke Meksiko dan Kanada, serta dugaan perlakuan tidak adil dari UE.
  • Meskipun agresif, tarif yang direncanakan jauh lebih rendah dari yang diusulkan sebelumnya, dan respon dari Tiongkok menekankan tidak adanya pemenang dalam perang dagang.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif sebesar 10% atas impor barang-barang buatan Cina paling cepat pada 1 Februari 2025. Kebijakan ini dapat memicu perang dagang yang terjadi di era pemerintahan Trump sebelumnya. 

Trump mengatakan bahwa diskusi dengan pemerintahannya didasarkan pada fakta bahwa mereka mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada. Ia menyebut Cina sebagai "pelaku kekerasan". Namun, pemerintah Cina belum menanggapi dan mengatakan bahwa perang dagang tidak memiliki pemenang.

Meskipun ada pembicaraan yang agresif, tarif sebesar 10% akan jauh lebih rendah daripada tarif sebesar 60% yang disebutkan Trump saat kampanye.

Komentar Trump terkait tarif atas Cina ini muncul setelah dia mengancam untuk mengenakan pajak impor sebesar 25% pada Meksiko dan Kanada dan menuduh mereka mengizinkan migran dan obat-obatan terlarang masuk ke AS.

Dalam konferensi pers di Washington pada Selasa (21/1), Trump juga berjanji untuk memukul Uni Eropa dengan tarif. Ia mengatakan UE memperlakukan kami dengan sangat, sangat buruk.

"Jadi mereka akan mengenakan tarif. Itulah satu-satunya cara untuk membalas. Itulah satu-satunya cara untuk mendapatkan keadilan," kata dia. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menanggapi ancaman Trump dengan berjanji untuk melindungi kepentingan nasional mereka.  "Kami selalu percaya bahwa perang dagang dan perang tarif tidak memiliki pemenang," tambahnya.

Tak lama setelah dilantik pada Senin (20/1), presiden baru AS ini  juga menginstruksikan lembaga-lembaga federal untuk melakukan peninjauan terhadap perjanjian perdagangan yang ada dan mengidentifikasi praktik-praktik tidak adil oleh mitra dagang AS.

Sementara di Forum Ekonomi Davos, seorang pejabat tinggi Tiongkok menentang proteksionisme. Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang menyerukan solusi "win-win" untuk sengketa perdagangan tanpa menyebut AS.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga telah berjanji untuk melawan."Jika presiden AS memilih untuk melanjutkan tarif, Kanada akan menanggapi, dan semuanya ada di atas meja," kata Trudeau.

Ottawa sedang mempersiapkan tarif balasan sebagai tanggapan atas ancaman tersebut, yang dilaporkan bernilai miliaran dolar.

Kanada, Tiongkok, dan Meksiko adalah mitra dagang utama AS. Tarif merupakan bagian penting dari rencana ekonomi Trump. Presiden yakin bahwa tarif dapat meningkatkan pertumbuhan, melindungi lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan pajak.

Namun, banyak ekonom mengatakan tindakan tersebut dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi warga Amerika dan merugikan perusahaan yang terkena dampak pembalasan asing.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan