Tak Mau Bermasalah dengan Implementasi MLFF, Kementerian PU Surati BPKP

Ringkasan
- IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan Kamis tetapi memiliki risiko koreksi karena sentimen terkait Donald Trump, dengan saham BCA dan Emtek termasuk dalam rekomendasi dari analis.
- Pasar merespons negatif terhadap kemungkinan kemenangan Donald Trump karena kebijakannya dapat memicu perang dagang dengan Cina, sementara hubungan dagang Indonesia dengan Amerika tidak berada pada kondisi terbaik.
- The Federal Reserve diperkirakan akan memotong suku bunga acuan, yang bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG, sementara MNC Sekuritas memberikan rekomendasi saham tertentu dengan strategi buy on weakness dan speculative buy.

Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan telah mendapatkan bahan dan data yang lengkap untuk mengimplementasikan sistem pembayaran nontunai nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) untuk jalan tol. Namun, implementasinya belum dapat dipastikan apakah tahun ini atau tidak.
Direktur Jenderal Bina Marga KemenPU, Roy Rizali Anwar, mengatakan telah mengirimkan surat ke aparat penegak hukum dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Supaya di kemudian hari kami tidak bermasalah dengan implementasi MLFF," kata Roy di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Rabu (19/2).
Sistem MLFF akan membuat transaksi di gerbang tol dengan kartu uang elektronik diganti dengan aplikasi Cantas yang terhubung dengan dompet elektronik di gawai pengguna jalan tol. Sistem pemosisi global atau GPS dalam gawai pengguna jalan tol akan direkam oleh satelit dalam penentuan tarif.
Proyek MLFF dikerjakan oleh PT Roatex Indonesia Toll System atau RITS. Sistem yang ditawarkan RITS menggunakan teknologi sistem navigasi satelit global atau global navigation satellite system atau GNSS. Teknologi ini akan menentukan lokasi pengguna jalan tol bersamaan dengan proses map-matching di sistem utama RITS.
Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif dan menarik saldo pengguna jalan tol melalui Cantas. Fungsi gerbang tol dalam sistem MLFF akan digantikan dengan gantri yang akan menangkap gambar kendaraan pengguna tol melalui kamera.
Pemerintah sebelumnya menargetkan, tujuh jalan tol akan memakai MLFF, yaitu Tol Bali Mandara, Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Jakarta-Bogor-Ciawi, Tol Jakarta-Cikampek, Tol Sedyatmo, Tol Dalam Kota Jakarta, dan Tol Jakarta Outer Ring Road I.
Pada tahun lalu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Miftachul Munir memproyeksikan masa transisi tersebut paling cepat dapat rampung selama satu tahun. Waktu tersebut dapat dicapai jika pengguna jalan tol di dalam negeri telah menaati hukum hingga 100%.
Jika ketaatan hukum secara sempurna tidak dapat dicapai, Munir memprediksi masa transisi dapat berlangsung hingga lebih dari empat tahun. Walau demikian, Munir memastikan kepada Roatex bahwa pemerintah berkomitmen untuk menerapkan sistem MLFF di dalam negeri.
"Proyek ini akan dilanjutkan dengan skema yang berlanjut, yakni transisi. Kalau memang lingkungan penegakan hukum sudah cocok, kami akan segera bergerak lah," katanya.
Seperti diketahui, BPJT menandatangani perjanjian kerja sama untuk MLFF dengan PT Roatex Indonesia Toll System alias RITS pada Maret 2021. RITS merupakan perusahaan teknologi hasil kolaborasi Hungaria dan Indonesia. Implementasinya telah molor lebih dari dua tahun dari jadwal semula pada akhir 2022.