Implementasi Proyek MLFF, Pertaruhan Kerja Sama Indonesia dan Hungaria

Ringkasan
- PTBA membudidayakan kaliandra merah untuk dimanfaatkan sebagai biomassa (wood pellet) dalam rangka mendukung program pemerintah mencapai target Net Zero Emission 2060.
- Budidaya kaliandra merah merupakan bentuk reklamasi lahan dan upaya PTBA dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
- Teknologi co-firing PLTU berkontribusi signifikan dalam mengurangi emisi karbon, menggerakkan ekonomi kerakyatan, dan mendukung keandalan pasokan listrik murah bagi masyarakat.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengakui proyek sistem transaksi jalan tol nontunai nirsentuh nirhenti, yang dikenal sebagai multi lane free flow (MLFF) dilakukan secara mendadak. Akibatnya, tata kelola jalan tol di dalam negeri belum siap saat proyek tersebut diteken.
Dody mengatakan telah menemui Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri belum lama ini. Dalam pertemuan tersebut, Dody menyampaikan pemerintah harus memperbaiki tata kelola jalan tol sebelum MLFF dapat diimplementasikan.
"Saya tidak mau proyek ini disia-siakan dan salah. Karena itu, saya persuasif ke pemerintah Hungaria bahwa kami akan tetap mengerjakan proyek MLFF," kata Dody di kantornya, Jakarta, Jumat (21/2).
Dalam pertimbangannya, implementasi MLFF tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, anggarannya masih dikunci oleh Kementerian Keuangan sampai waktu yang belum ditentukan.
Di sisi lain, Kementerian PU harus memenuhi kewajiban proyek berskema kerja sama pemerintah dan badan usaha lain dalam waktu dekat. Karena itu, menurut Dody, implementasi MLFF secepatnya dapat dilakukan pada akhir paruh pertama tahun ini.
"Kami harus menghormati kontrak dengan pemerintah Hungaria. Kalau akhirnya kontrak ini batal, kami akan putus secara baik-baik sebab saat jadian juga baik-baik," ujarnya.
Dampak ke Hubungan Bilateral Hungaria dan Indonesia
Jadwal pelaksanaan teknologi MLFF seharusnya pada akhir 2022. Dubes Karsay sempat mmenyampaikan kerap diundurnya implementasi MLFF berdampak pada relasi bilateral dan diplomatik Hungaria dan Indonesia.
Ia juga menyebut investasi proyek itu berasal dari pembayar pajak Hungaria. "Kami masih di sini walaupun implementasinya kerap diundur. Pemerintah Hungaria belum menarik investasi dari proyek MLFF, ini menunjukkan komitmen kami," kata Karsay.
Pemerintah Hungaria dan Indonesia menandatangani kerja sama proyek MLFF pada 2021 dan dijadwalkan beroperasi pada 2022. Menurut dia, mundurnya implementasi proyek MLFF yang terjadi berulang kali disebabkan oleh perbedaan budaya Indonesia dan Hungaria tentang waktu.
Karsay menyampaikan, salah satu karakteristik Hungaria adalah keras kepala dan selalu menepati janji. Pihaknya telah menyiapkan skenario terburuk dari investasi proyek MLFF. "Skenario terburuk adalah cabut dari investasi ini tanpa ada implementasi," katanya.