KPPU: Harga Cabai Rawit Melonjak Jelang Lebaran, Tapi Masih Wajar

Ringkasan
- Partai Demokrat akan mengadakan Kongres ke-VI di Jakarta pada 24-25 Februari, dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum.
- Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan kesiapannya untuk kembali memimpin Partai Demokrat periode 2025-2030 setelah mendapat dukungan dari DPD dan DPC.
- Selain AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga bersedia menjabat kembali sebagai Ketua Majelis Tinggi Demokrat.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU melakukan survei pemantauan komoditas pangan di pasar tradisional dan pasar modern menjelang Hari Raya Idulfitri 2025. Hasil survei menunjukkan, mayoritas komoditas pangan mengalami kenaikan harga, tetapi hampir keseluruhan stok komoditas tersedia di pasar.
Anggota KPPU Eugenia Mardanugraha menjelaskan, dua komoditas yakni cabai rawit dan bawang putih mengalami kenaikan yang signifikan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Namun, kenaikan dinilai wajar sebagai dampak dari tingginya permintaan atas komoditas pangan jelang Lebaran.
“Belum ditemukan adanya indikasi persaingan usaha tidak sehat dalam pemasokan komoditas tersebut,” ujar Eugenia dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (28/3).
Survei dilakukan di pasar modern dan tradisional berlokasi di tujuh kantor wilayah KPPU yaitu di Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan Yogyakarta. Pemantauan dilakukan terhadap harga berbagai komoditas pangan dan perbandingannya dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Badan Pangan Nasional, serta komparasinya dibandingkan harga di awal Ramadan
Berikut temuan survei KPPU:
1. Harga beras medium mengalami kenaikan dan berada di atas HET di seluruh wilayah survei. Harga tertinggi tercatat di Samarinda yakni Rp 14.400 per kilogram. Sementara harga terendah ada di Lampung Rp 13.216 per kilogram. Di pasar modern, beberapa daerah mengalami kekosongan stok beras medium.
Untuk beras premium, harga relatif stabil dengan kisaran Rp 14.900 hingga Rp 15.916 per kilogram dengan harga tertinggi di Surabaya yakni Rp 15.795 per kilogram dan harga terendah di Lampung serta Bandung sesuai HET.
2. Harga telur ayam di pasar tradisional bervariasi, dengan kenaikan harga di Bandung, Makassar, dan Samarinda. Harga tertinggi tercatat di Samarinda yakni Rp 32.150 per kilogram dan terendah di Surabaya Rp 27.050 per kilogram.
Di pasar modern, harga telur berkisar antara Rp 25.900 per kilogram hingga Rp 40.666 per kilogram dengan harga tertinggi di Makassar dan terendah di Yogyakarta. Secara umum, stok telur ayam terpantau aman.
3. Harga daging ayam cenderung stabil dan berada di bawah atau sedikit di atas HET. Harga tertinggi ditemukan di Samarinda yakni Rp 42.250 per kilogram, sedangkan harga terendah berada di Makassar Rp 31.250 per kilogram. Stok daging ayam terpantau cukup di pasar tradisional dan modern.
4. Harga daging sapi di pasar tradisional berkisar antara Rp 120 ribu hingga Rp 168.600 per kilogram dengan harga tertinggi di Samarinda dan terendah di Surabaya. Di pasar modern, harga bervariasi antara Rp 131.450 hingga Rp 156.583 per kilogram. Stok daging sapi tetap tersedia di semua wilayah survei.
5. Harga bawang putih di seluruh pasar tradisional melampaui HAP, dengan harga tertinggi di Makassar yakni Rp 47.500 per kilogram. Di pasar modern, harga tertinggi tercatat di Samarinda Rp 63.750 per kilogram. Kenaikan harga bawang putih diperkirakan terjadi akibat kenaikan harga dari tingkat importir dan distributor.
6. Harga bawang merah mengalami kenaikan signifikan, dengan harga tertinggi di pasar tradisional tercatat di Bandung Rp 52.666 per kilogram. Di pasar modern, harga tertinggi ditemukan di Samarinda Rp 64.950 per kilogram. Stok bawang merah di beberapa wilayah seperti Samarinda dan Yogyakarta dilaporkan menipis.
7. Harga minyak goreng curah dan Minyak Kita masih berada di atas HET. Harga minyak goreng kemasan di pasar modern berkisar antara Rp 20.258 hingga Rp 29.150 per liter.
8. Harga cabai merah di pasar tradisional berkisar antara Rp 37 ribu hingga Rp 67.250 per kilogram, dengan harga tertinggi di Samarinda. Di pasar modern, harga tertinggi tercatat di Samarinda Rp 144.900 per kilogram. Beberapa daerah mencatat kenaikan harga yang signifikan di atas HAP.
9. Harga cabai rawit mengalami lonjakan signifikan, terutama di Bandung Rp 115 ribu per kilogram dan Samarinda Rp 167.450 per kilogram. Kenaikan harga cabai rawit terjadi di hampir seluruh wilayah survei.
10. Harga gula pasir curah sedikit di atas HET di beberapa kota, dengan kisaran harga Rp 17.325 hingga Rp 19.375 per kilogram. Stok gula pasir tetap tersedia.
11. Harga tepung terigu curah di pasar tradisional berkisar antara Rp 8 ribu hingga Rp 12.400 per kilogram. Untuk tepung terigu kemasan, harga berada di rentang Rp 11.474 hingga Rp 13.780 per kilogram. Harga tepung terigu relatif stabil.
Eugenia menjelaskan, dari semua data tersebut, cabai rawit mengalami kenaikan signifikan hampir diseluruh wilayah Indonesia. “Terutama di Bandung dimana harga di pasar tradisional mencapai Rp 115 ribu per kilogram, atau naik 53% dari harga saat awal Ramadan,” kata Eugenia.
Menindaklanjuti hasil survei tersebut, Eugenia memastikan KPPU akan terus mendalami dan melakukan pengawasan untuk memastikan kenaikan-kenaikan harga yang terjadi disebabkan karena mekanisme pasar atau perilaku anti persaingan usaha. Selain juga melakukan pengawasan secara langsung berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok komoditas pangan.