Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong kerja sama antar-daerah untuk menekan harga cabai. Saat ini daerah harga cabai di daerah yang defisit mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
CCI menyebut kenaikan harga cabai yang terjadi selama sepakan terakhir karena efek Pemilu 2024. Banyak petani cabai rawit merah yang aktif menjadi panitia di tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024.
Bapanas mendata, harga cabai merah keriting turun setelah sempat mencapai puncaknya pada 15 Desember 2023 senilai Rp 73.440 menjadi Rp 53.130 hari ini, Jumat (5/1).
Kekurangan produksi yang diproyeksi terjadi hingga pertengahan Januari 2024 akan menjadi penyebab harga cabai terus naik hingga Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
BPS melaporkan, 79 kota di Indonesia mengalami inflasi, 36 kota di antaranya mencatatkan inflasi lebih tinggi dari inflasi nasional, dan kota dengan inflasi tertinggi yaitu Bandar Lampung.
Rata-rata harga cabai rawit merah secara nasional naik Rp 850 mencapai Rp 82.290 per kg per hari ini. Rata-rata harga komoditas ini bahkan menembus Rp 140 ribu per kg di provinsi Bangka.
Asosiasi Champion Cabai Indonesia menyatakan kenaikan harga cabai rawit merah sejak Oktober 2023 disebabkan oleh gagal tanam pada Agustus lalu. Produksinya pada kuartal akhir tahun ini anjlok.
Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) menyebut akar kenaikan harga cabai rawit merah saat ini adalah minimnya produksi. Tren penurunan produksi akan berlanjut hingga akhir tahun ini.