Tol Sigli-Banda Aceh Dibuka Terbatas untuk Angkutan Haji


PT Hutama Karya Persero (HK) membuka secara terbatas akses jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji – Seulimuem) khusus untuk angkutan jamaah calon haji Aceh. Kebijakan itu untuk mendukung kelancaran mobilitas jamaah pada musim haji 1446 Hijriah.
"Pembukaan secara terbatas ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan pemerintah guna memastikan mobilitas jamaah berjalan dengan lancar dan aman," kata Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim dalam keterangan di Banda Aceh, Rabu (21/5).
Angkutan haji melalui tol itu atas usulan Wakil Gubernur Aceh terkait permohonan akses tol untuk keberangkatan dan pemulangan jamaah haji. Akses ini merupakan fasilitas khusus untuk kendaraan resmi yang membawa jamaah haji.
Adjib mengatakan, tol akan dibuka secara terbatas dengan pengawasan ketat mulai tanggal 17 hingga 30 Mei 2025 untuk keberangkatan, serta 27 Juni hingga 9 Juli 2025 untuk pemulangan. Sejak dibukanya akses terbatas tersebut, sejumlah rombongan calon haji telah melintasi Jalan Tol Sigli – Banda Aceh, di antaranya pada 18 Mei 2025 pukul 02.30 WIB, sebanyak 32 kendaraan dari Kabupaten Aceh Timur.
Pada 18 Mei 2025 pukul 06.30 WIB, sebanyak 8 kendaraan dari Kabupaten Pidie, 19 Mei 2025 pukul 06.17 WIB, sebanyak 20 kendaraan dari Kabupaten Bener Meriah dan 20 Mei 2025 pukul 12.30 WIB sebanyak 19 kendaraan dari kloter Lhokseumawe
Adjib menambahkan Seksi 1 (Padang Tiji – Seulimuem) saat ini masih dalam tahap konstruksi dan belum dioperasikan penuh untuk umum. Namun, fungsinya sangat strategis dalam mendukung pelaksanaan ibadah karena dapat menghubungkan dan memudahkan mobilitas jamaah haji dari ujung timur kabupaten/kota di Provinsi Aceh menuju Asrama Haji di Kota Banda Aceh, terutama yang berusia lanjut.
“Jika melalui jalan nasional, waktu tempuh Sigli ke Banda Aceh bisa mencapai 2,5 jam. Tapi dengan terhubungnya Seksi 1 hingga Seksi 6 (Baitussalam), perjalanan hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Efisiensi waktunya sangat besar, apalagi bagi jamaah lansia,” katanya.
Terkait teknis di lapangan, Hutama Karya telah melakukan berbagai kesiapan sebelumnya, termasuk screening kendaraan, penempatan rambu-rambu sementara, penerangan yang memadai, serta penyediaan fasilitas darurat di sepanjang ruas. Dalam pelaksanaannya, Hutama Karya berkoordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi Aceh, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh, Kementerian Perhubungan, Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta instansi teknis lainnya.
Ia mengatakan skema akses tol akan dilakukan dengan sistem buka-tutup, di mana ruas tol hanya dibuka sesuai jadwal kloter jamaah dan ditutup kembali setelah rombongan selesai melintas.
"Ini bertujuan untuk menjaga keselamatan, kelancaran, serta sterilisasi jalur dari kendaraan umum lainnya. Jalur Seksi 1 hanya diperuntukkan bagi kendaraan rombongan jemaah haji dan panitia," katanya.
Sementara keluarga pengantar diarahkan tetap melalui jalan nasional. Rombongan haji tetap melakukan transaksi di gerbang masuk Padang Tiji, namun tidak dikenakan tarif untuk Seksi 1.
Menurut dia, dukungan tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji bagi jamaah asal Provinsi Aceh tahun 2025.
"Semoga dengan kemudahan akses ini, jamaah dapat melaksanakan ibadahnya dengan khusyuk, aman, dan nyaman,” kata Adjib Al Hakim.
Pihaknya juga menyiagakan unit pertolongan dan bantuan pelayanan jalan tol di segmen-segmen yang telah dioperasikan penuh. Pada musim haji 2025 Provinsi Aceh memberangkatkan sebanyak 4.378 jamaah ke Tanah Suci yang tergabung dalam 12 kloter.