Kunjungan Turun, Pengusaha Mal Kehilangan Omzet Rp 500 M Imbas Demo Pekan Lalu
Pengusaha pusat perbelanjaan atau mal kehilangan omzet hingga Rp 500 miliar imbas demo yang terjadi selama pekan lalu.
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia atau Hippindo, Budiharjo Iduansjah, mengatakan peningkatan eskalasi demonstrasi yang dimulai Kamis (28/8) hingga kemarin, Minggu (31/8) membuat jumlah kunjungan dan transaksi ke ritel modern susut.
"Kerusuhan kemarin juga mengganggu program "Belanja di Indonesia Aja" edisi Happy Birthday Indonesia. Omzet ritel modern yang hilang selama empat hari itu sudah mencapai Rp 500 miliar," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (1/9).
Budiharjo mensinyalir penurunan omzet tersebut akan berlanjut jika kondisi di lapangan tidak membaik. Sebab, pihaknya telah berkoordinasi dengan asosiasi pengelola mal dan asosiasi peritel modern untuk mempersingkat waktu operasional jika kerusuhan kembali terjadi.
Karena itu, Budiharjo mengatakan peritel modern akan mengedepankan aspek keamanan dalam beroperasi pada pekan ini. Menurutnya, tujuan utama peritel modern selama tujuh hari ke depan adalah mengembalikan kepercayaan konsumen untuk berbelanja di dalam mal maupun ritel modern.
"Strategi utama kami pekan ini bukan peningkatan penjualan, tapi keamanan. Hal tersebut penting agar tidak ada panic buying dan membantu pemerintah membalikkan kondusifitas perekonomian di lapangan," ujarnya.
Khawatir Penjarahan
Akhir pekan lalu, toko produk mewah di mal sempat menghentikan operasi atau menggudangkan produk dengan harga tertingginya pada 30-31 Agustus 2025. Kondisi tersebut seiring dengan maraknya aksi sekelompok massa hingga terjadi penjarahan akhir pekan lalu.
Budiharjo mengatakan kebijakan tersebut terutama dilakukan pada pusat perbelanjaan yang ada di titik aksi seperti Plaza Senayang yang dekat Gedung Polda Metro Jaya dan Gedung DPR. Namun demikian, semua barang tersebut kini muai dipajang kembali.
"Mulai hari ini dan besok, Selasa (2/9), operasi di toko barang mewah sudah beroperasi normal. Kemarin kondisi demonstrasi cukup parah, jadi seluruh stok ditarik. Namun hari ini mulai normal," kata Budiharjo.
Minta Pemerintah Jamin Keamanan
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia, Alphonzus Widjaja mengatakan waktu operasi mal akan disesuaikan dengan kondisi sekitar.
Dia mengatakan, pihaknya telah meminta dukungan pengamanan di wilayah mal kepada pemerintah untuk memastikan pengoperasian mal pada pekan ini. Namun Alphonzus belum menjelaskan respon yang diberikan pemerintah terkait permintaan tersebut.
Alphonzus menyampaikan pihaknya akan mengutamakan pengoperasian toko kebutuhan pokok pada pekan ini. Menurutnya, toko produk mewah tetap menjadi perhatian APPBI, namun pengoperasian toko kebutuhan pokok dalam mal akan menjadi prioritas utama pada pekan ini.
"Penyimpanan produk oleh toko barang mewah pada akhir pekan lalu merupakan hal yang normal saat melihat kondisi pekan lalu. Namun toko kebutuhan pokok akan kami dorong tetap beroperasi secara maksimal untuk melayani masyarakat," kata Alphonzus kepada Katadata.co.id, Senin (1/9).
