Bulog akan Bangun Penggilingan Gabah, Dana Diambil dari Anggaran Cadangan Pangan
Perum Bulog berencana membangun fasilitas penggilingan gabah pada tahun depan. Dana konstruksi penggilingan gabah tersebut rencananya berasal dari anggaran pencadangan pangan melalui Bulog untuk beras dan gabah sebesar 3 juta ton dengan alokasi Rp 22,7 triliun.
Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan total anggaran negara yang diberikan pada Bulog masih menunggu hasil perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Ahmad berencana akan memaksimalkan anggaran negara tersebut untuk meningkatkan Cadangan Beras Pemerintah atau CBP.
"Kami akan memaksimalkan anggaran yang diberikan negara untuk hasil terbaik. Kalau nanti dinilai perlu membangun penggilingan gabah, kami akan buat," kata Ahmad di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Senin (1/9).
Di sisi lain, Ahmad berencana menggelontorkan 1,3 juta ton CBP dalam bentuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP hingga Desember 2025. Penyaluran tersebut akan melalui tiga tempat, yakni pasar tradisional, ritel modern, dan Koperasi Desa Merah-Putih
Menurutnya, tingkat penyaluran beras SPHP baru mencapai 6.000 ton sampai 6.500 ton per hari. Alhasil, total beras SPHP yang telah disalurkan selama 2 bulan terakhir masih kurang dari 250.000 ton atau sekitar 19%.
"Target yang diberikan ke kami sebelumnya 7.000 ton per hari. Kami aka mengoptimalkan penyaluran agar mencapai target baru oleh Kemenko Pangan sejumlah 10.000 ton per hari," ujarnya.n
Ahmad berencana untuk meningkatkan penyaluran beras SPHP melalui ritel modern dalam waktu dekat. Sebab, Ahmad mengakui pasokan beras SPHP di ritel modern kerap kosong lantaran tingginya permintaan.
"Sesuai perintah pak menteri kami menyalurkan beras SPHP semaksimal mungkin ke pasar-pasar tradisional. Ke depan, kalau perlu kami akna memasok sebanyak-banyaknya ke ritel modern," katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan Rp 164,4 triliun untuk program ketahanan pangan 2026. Angka tersebut naik Rp 25 triliun atau hampir 18% dari anggaran tahun ini.
Prabowo mengatakan terdapat tiga program prioritas pangan yang akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026. Tiga program tersebut adalah penguatan fungsi Perum Bulog senilai Rp 22,7 triliun, pembangunan lumbung pangan senilai Rp 53,3 triliun, dan subsidi pupuk senilai Rp 46,9 triliun untuk 9,62 juta ton.
Dalam hal perlindungan petani, Prabowo mencatat pihaknya telah memangkas 145 peraturan dalam penyaluran pupuk. Selain itu, peningkatan stok beras telah menggenjot stok di gudang Bulog lebih dari 4 juta ton.
"Ke depan akan kami lanjutkan cerita sukses ini dengan penguatan fungsi Bulog senilai Rp 22,7 triliun agar Bulog melaksanakan tugasnya secara keseluruhan," katanya.
