Jasa Marga Targetkan 7 Gerbang Tol Rusak Akibat Kerusuhan Bisa Dibuka Besok
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menargetkan tujuh gerbang tol yang rusak akibat ricuhnya demonstrasi pekan lalu bisa kembali dilalui pada Rabu (3/9) dengan fasilitas mobile reader.
Emiten jalan tol berkode JSMR itu menargetkan seluruh 22 gerbang tol otomatis (GTO) yang tersebar di tujuh lokasi sudah berfungsi normal pada Minggu (7/9).
Direktur Utama JSMR Rivan Achmad Purwantono menyebut tujuh gerbang tol yang masih ditutup adalah GT Senayan, GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1. Proses pembersihan puing di lokasi baru selesai Selasa (2/9).
“Dari 22 GTO, baru 17 yang berfungsi. Target kami seluruhnya bisa normal kembali pada 7 September 2025,” kata Rivan di GT Pejompongan.
Rivan menjelaskan perbaikan membutuhkan waktu karena server dan kamera CCTV dijarah massa, sehingga JSMR perlu membeli serta memasang perangkat baru. Biaya perbaikan tujuh gerbang tol itu mencapai Rp80 miliar dan ditanggung langsung oleh perusahaan.
"Kalau proses perbaikan tidak cepat, hal tersebut akan berpengaruh ke pendapatan perusahaan. Ini penting, jadi tidak boleh saling menunggu terkait dana agar seluruh masyarakat bisa dilayani dan akhirnya menjaga volume lalu lintas," ujarnya.
Menurut Rivan, perusahaan telah memiliki dana pencadangan untuk menutup kerugian akibat peristiwa tak terduga seperti ini.
Pemerintah Tawarkan Dana Negara
Dody menyampaikan bahwa pemerintah sudah tiga kali menawarkan bantuan anggaran negara untuk memperbaiki tujuh gerbang tol, namun ditolak oleh manajemen JSMR.
Dody mengatakan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penggunaan anggaran negara untuk perbaikan fasilitas umum, dengan prioritas pada fasilitas transportasi publik.
"Kami membahas fokus perbaikan fasilitas umum yang rusak akibat demonstrasi pekan lalu sampai pukul 02.00 hari ini, Selasa (2/9). Salah satu yang jadi prioritas adalah gerbang tol dan halte Transjakarta," katanya.
Biaya Perbaikan Capai Rp 900 Miliar
Dody memperkirakan biaya perbaikan fasilitas umum yang rusak akibat ricuhnya demonstrasi pekan lalu mendekati Rp 900 miliar. Ia mengungkapkan ada dua kawasan yang memiliki tingkat kerusakan paling besar, yakni Jawa Timur dan Makassar.
Dody menyebut biaya perbaikan terbesar akan dialokasikan untuk rehabilitasi gedung DPRD. Namun, ia menegaskan anggaran tersebut tidak mencakup perbaikan rumah dinas yang ikut dirusak massa.
"Rp 900 miliar baru angka sementara karena itu hasil penghitungan cepat setelah rapat daring selama dua hari kemarin. Kami akan hitung ulang biaya perbaikan yang diperlukan setelah ada kepastian titik-titik yang akan diperbaiki," kata Dody di Halte Transjakarta Polda Metro Jaya, Selasa (2/9).
Dody menargetkan perbaikan fasilitas umum dengan tingkat kerusakan ringan dapat rampung dalam waktu tujuh hari. Sementara fasilitas dengan tingkat kerusakan sedang sekitar empat bulan dan tingkat kerusakan berat hingga enam bulan.
Sejumlah daerah dengan kerusakan fasilitas umum terparah berada di Jakarta, Jawa Timur, dan Makassar. Dody mencontohkan, kerusakan berat tersebut mencakup fasilitas yang hangus terbakar.
"Total kami mengidentifikasi ada 19 provinsi dengan fasilitas umum yang rusak akibat demonstrasi pekan lalu. Kami melakukan perbaikan ini dengan anggaran tanggap darurat, kalau kurang baru kami akan minta tambahan ke presiden," katanya.
