Mendag Selidiki Impor Baja Bekas Filipina: Tak Berizin, Terpapar Zat Radioaktif
Menteri Perdagangan Budi Santoso masih menyelidiki proses impor scrap baja atau baja bekas dari Filipina yang terpapar zat radioaktif Cesium-137 atau CS-137. Kementerian juga mempertimbangkan untuk mengirimkan kembali barang-barang ini ke negara asal.
Pemerintah sebelumnya menemukan sembilan dari 14 kontainer berisi scrap baja asal Filipina terpapar CS-137 saat diperiksa di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Seluruh kontainer ini juga tidak memiliki izin impor.
Dikutip dari laman HashMicro, scrap material sebagai sisa bahan dari proses produksi yang tidak digunakan untuk produk utama, tapi masih memiliki nilai ekonomis karena bisa didaur ulang atau dijual kembali. Scrap baja adalah baja tua atau baja bekas.
"Seluruh kontainer itu tidak memiliki izin impor. Oleh karena itu, kami masih mempelajari bagaimana caranya scrap baja bisa masuk ke dalam negeri," kata Busan di Gedung DPR, Senin (15/9).
Menteri Koordinator Bidang Pangan atau Menko Pangan Zulkifli Hasan sebelumnya menyebutkan, pemerintah memperketat regulasi impor, terutama barang yang berkaitan dengan paparan radioaktif, agar kasus dugaan pencemaran Cesium-137 atau Cs-137 pada ekspor udang beku tidak terulang.
“Kami pertakak regulasi, terutama untuk barang-barang yang mengandung limbah, seperti scrap,” kata Pria yang akrab disapa Zulhas itu, Jumat (12/9).
Dalam investigasi awal yang dilakukan pemerintah, telah ditemukan sembilan dari 14 kontainer asal Filipina, terdeteksi paparan Cs-137.
"Indonesia ini sebetulnya menjadi korban, karena di saat bersamaan pemerintah menemukan ada 14 kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok yang berasal dari Filipina terdeteksi paparan Cs-137. Ini yang akan segera kami re-ekspor, dikirim kembali," ujar dia.
Pemerintah juga telah mengumpulkan data dan informasi terkait sumber dugaan pencemaran di kawasan industri Cikande, Banten, khususnya pada fasilitas PT PMT yang telah dilokalisir dan segera dilakukan dekontaminasi.
Pabrik PT PMT yang berlokasi di Kawasan Industri Cikande, Serang, Banten diduga menjadi sumber paparan Cesium-137 dalam produk udang beku yang diekspor ke Amerika Serikat.
PT PMT merupakan pabrik peleburan logam stainless steel. Aktivitas di pabrik ini diduga mengontaminasi udang beku yang diproduksi PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods). Keduanya berada di kawasan industri yang sama.
Selain itu, pemerintah terus melakukan pemeriksaan kesehatan pada masyarakat yang berpotensi terdampak terhadap paparan Cs-137.
"PT PMTI sudah dilokalisir dan segera untuk rapat kami ini, dilakukan dekontaminasi wilayah terkena dampak. Sudah hampir satu minggu ini, Kementerian Kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap potensi masyarakat terdampak," kata Zulhas.
