Bapanas Pastikan Pasokan Beras SPHP di Ritel Modern Aman
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan pasokan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di ritel modern dalam kondisi aman.
Kepastian ini diberikan setelah dua bulan lalu sempat terjadi kelangkaan beras premium dan medium, yang mendorong pemerintah mengucurkan distribusi beras SPHP ke ritel.
“Sudah aman, saya lihat sudah penuh,” kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi di kantornya, Rabu (24/9).
Arief menjelaskan, kepastian pasokan beras SPHP di ritel juga diperoleh setelah pemerintah mengumpulkan perwakilan pelaku usaha dan produsen beras, termasuk ritel. Menurutnya, pengisian beras SPHP ke ritel merupakan perintah dari Komisi IV DPR RI untuk mengatasi pasokan yang sempat kosong.
“Kosong ini karena produsen harus memenuhi syarat mutu yang ditetapkan Bapanas, jadi jangan sampai melanggar. Kalau melanggar, ada masalah lagi,” ujarnya.
800 Ribu Ton Disalurkan Hingga Akhir 2025
Sebelumnya, Bapanas telah memutuskan menyalurkan 800 ribu ton beras SPHP ke gerai ritel modern hingga akhir 2025. Penyaluran dilakukan sebesar 200 ribu ton per bulan.
Arief mengatakan, keputusan ini diambil untuk mempermudah akses masyarakat terhadap beras SPHP.
“Supaya masyarakat bisa mengakses, ada gerai-gerai (ritel modern) dekat rumah. Gampang (dicari) daripada harus ke dinas atau menunggu bazar,” kata Arief saat ditemui di Graha Mandiri, Kamis (11/9).
Harga Beras SPHP di Tiga Zona
Beras SPHP yang disalurkan melalui ritel modern dijual dengan harga berbeda berdasarkan zonasi. Untuk zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, harganya ditetapkan Rp12.500 per kilogram.
Untuk zona 2, yakni Sumatera (selain Lampung dan Sumsel), NTT, dan Kalimantan, harganya Rp13.100 per kg. Sedangkan untuk zona 3 meliputi Maluku dan Papua, harga beras SPHP ditetapkan Rp13.500 per kg.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat efektivitas program stabilisasi pasokan dan harga beras, terutama di tengah meningkatnya permintaan masyarakat.
“Kami minta tolong (ke ritel modern) supaya bisa mendistribusikan (beras SPHP) ke 40–60 ribu gerai mereka,” kata Arief.
Arief menambahkan, pemerintah saat ini telah membuka tujuh saluran distribusi beras SPHP untuk menjangkau masyarakat luas. Saluran tersebut yakni melalui pasar tradisional, Komando Distrik Militer (Kodim), Gerakan Pangan Murah, Pasar Murah, pemerintah daerah, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), ritel modern, dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
