BGN Bantah Isu 5.000 Dapur MBG Fiktif, Tegaskan Verifikasi Ketat
Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa tidak ada 5.000 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) fiktif dalam program Makan Bergizi Nasional (MBG). Angka tersebut mirip dengan jumlah proyek pembangunan dapur SPPG yang minim perkembangan.
Wakil Kepala BGN, Brigjen Pol. Sony Sonjaya, mencatat ada 6.000 proyek konstruksi dapur SPPG yang tidak melaporkan pembaruan proyek. Akibatnya, seluruh proyek tersebut harus mengulang proses verifikasi dari awal atau rollback.
“Setelah mendapatkan rollback, mereka melakukan verifikasi ulang dari tahap penentuan lokasi. Setelah pemberian rollback, ada 3.000 proyek SPPG yang sama sekali tidak melaporkan kelanjutan proses konstruksi ke kami,” kata Sony di Artotel Living World Kota Wisata Cibubur, Kamis (25/9).
Sony menjelaskan sistem pendaftaran proyek konstruksi dapur SPPG akan mengenakan rollback pada pekerjaan yang tidak melaporkan perkembangan lebih dari 20 hari. Laporan dilakukan dalam bentuk foto dan video lokasi konstruksi dapur SPPG.
Sony menduga isu dapur SPPG fiktif muncul dari masyarakat yang menemukan sekitar 6.000 konstruksi dapur SPPG tersebut. Menurutnya, rollback menjadi penting agar hanya pengajuan konstruksi dapur SPPG yang serius yang diproses.
“Rollback dalam sistem verifikasi dilakukan agar pengerjaan konstruksi dapur SPPG betul-betul serius,” ujarnya.
Dia mencatat rata-rata penambahan dapur SPPG hanya 50–60 unit sepanjang Agustus 2025, namun meningkat menjadi 130–140 unit pada bulan ini.
Dapur SPPG yang Dibangun Capai 9.230 Unit
Hingga Kamis (25/9), total dapur SPPG yang sudah dibangun dan lolos verifikasi tercatat 9.230 unit, tetapi yang beroperasi penuh baru 8.018 unit atau kurang dari 30% dari target 30.000 unit.
Meski begitu, Sony tetap optimistis target bisa tercapai karena total pendaftar mencapai 32.407 unit, dengan rata-rata progres pembangunan sekitar 40%.
“Mudah-mudahan target pengoperasian 30.000 unit dapur SPPG tercapai akhir tahun ini, sebab dari data saat ini terlihat baik,” ujarnya.
BGN baru menyerap anggaran pemerintah Rp 15,7 triliun hingga 15 Juli 2025. Sony mengakui pihaknya belum bisa memproyeksikan total penyerapan anggaran hingga akhir tahun.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah siap melakukan realokasi anggaran MBG jika serapan masih rendah. Evaluasi penyerapan akan dilakukan hingga Oktober 2025.
“Kalau penyerapannya hanya sekian, ya kita ambil juga uangnya. Kita sebar ke tempat lain atau untuk mengurangi defisit, atau untuk mengurangi utang,” kata Purbaya di Gedung Kemenkeu, Jumat (19/9).
