Subsidi Membengkak, Pemprov DKI Jakarta akan Naikkan Tarif Transjakarta
Pemerintah Provinsi DKI berencana untuk menaikkan tarif Transjakarta setelah memiliki nilai yang sama selama 20 tahun. Pasalnya, subsidi untuk tarif Transjakarta kini semakin bengkak.
Data Transjakarta menyebutkan, tarif reguler Transjakarta saat ini adalah Rp3.500 per perjalanan. Namun, pada jam ekonomi (pukul 05.00-07.00 WIB), tarif khususnya Rp2.000 per perjalanan. Namun, terkadang ada tarif khusus (promo) seperti Rp1 untuk hari-hari tertentu.
Tarif Rp3.500 yang saat ini berlaku hanya mampu menutup 14 persen biaya operasional Transjakarta. Dikabarkan, tarif Transjakarta akan naik menjadi Rp5 ribu.
Gubernur DKI Pramono Anung mengatakan pihaknya akan memperbaiki fasilitas armada Transjakarta menjelang kenaikan tarif layanan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan.
"Fasilitasnya sekarang kita perbaiki, bahkan tahun ini untuk bus listrik Jakarta yang sebelumnya hanya beroperasi 200, sekarang akan beroperasi sampai dengan 500 bus listrik," kata Pramono di M Bloc Space Jakarta, Senin (28/10).
Dia berharap perbaikan fasilitas akan membuat masyarakat tertarik menaiki transportasi umum dan secara signifikan akan mengurangi polusi.
Kemudian, tentunya dengan adanya perbaikan fasilitas juga diiringi kenaikan tarif. Terlebih, sampai saat ini subsidi setiap tiket sudah di atas Rp9 ribu. Dia mengatakan, tarif Transjakarta di Jakarta terbilang lebih murah dibandingkan daerah seperti Bogor, Bekasi dan Tangerang.
"Kan enggak mungkin kalau kemudian ini kita sangga sendirian terus-menerus," katanya.
Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menyiapkan waktu yang tepat untuk mengumumkan kenaikan tarif Transjakarta. Kendati demikian, pihaknya memastikan tetap akan menggratiskan 15 golongan seperti ASN, TNI, Polri, pelajar, difabel, lansia dan sebagainya.
