112 Pasar Rusak Imbas Bencana Sumatera, Pemerintah akan Renovasi Bertahap

Mela Syaharani
12 Desember 2025, 15:39
Pedagang melayani warga membeli ikan di pasar tradisional Pangwa, Pidie Jaya, Aceh, Selasa (9/12/2025).
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/bar
Pedagang melayani warga membeli ikan di pasar tradisional Pangwa, Pidie Jaya, Aceh, Selasa (9/12/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat ada 112 pasar yang rusak di daerah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Sumatera. Bencana ini terjadi pada akhir November 2025 dan menerjang tiga provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Di Aceh jumlah kerusakan pasar mencapai 65 unit, Sumatera Utara 44 unit, dan Sumatera Barat 3 unit. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait rencana renovasi pasar.

“Kami akan identifikasi pasar mana saja yang menjadi prioritas untuk dibangun. Kami akan merekomendasikan ke PU, karena selama ini mereka yang membangun,” kata Budi saat ditemui di kantornya, Jumat (12/12).

Dia mencontohkan salah satu bentuk prioritas adalah pembangunan atau renovasi pasar berdasarkan kelompok kerusakan berat. Rencana pembangunan pasar ini akan berasal dari anggaran Kementerian PU.  Namun saat ini, belum ada rincian pasti pengelompokan kerusakan pasar yang terdampak bencana di Sumatera, sebab proses identifikasi masih berlangsung.

112 ribu rumah rusak

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan hingga Rabu (10/12) pemerintah mendata ada 112 ribu rumah terdampak kerusakan bencana alam di Sumatera. Kerusakan ini terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

Dia menyebut ada beberapa kategori kerusakan yang dipetakan pemerintah, yakni rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, dan rumah hanyut.

AHY menyampaikan ada 75 ribu rumah terdampak di Aceh, 28,9 ribu rumah di Sumatera Utara, dan 8.900 rumah di Sumatera Barat. AHY mengatakan data kerusakan rumah ini akan terus diperbaharui dari waktu ke waktu.

“Kami sedang mempersiapkan dan menghitung anggaran kebutuhan untuk perbaikan serta pembangunan rumah rakyat. Termasuk juga relokasi ke area yang lebih aman dari daerah rawan bencana,” kata AHY dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Pascabencana Sumatera, Kamis (11/12).

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan setiap tingkatan kerusakan rumah memiliki jumlah biaya yang berbeda. Pemerintah akan mengidentifikasi apakah rumah warga yang rusak berat akan dibangun kembali atau masih bisa direnovasi.

“Kalau yang rusak ringan dan sedang kami berharap masih bisa direnovasi,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...