Jerome Powell Ditunjuk Jadi Bos The Fed, Kebijakan Moneter AS Moderat

Martha Ruth Thertina
3 November 2017, 12:02
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Adapun keputusan Trump ini masih harus mendapat persetujuan Senat AS. Mengutip Reuters, jika Senat memberikan restu, maka Powell akan menjadi orang pertama setelah William Miller (era 1970-an) yang menjabat sebagai pimpinan The Fed tanpa latar belakang pendidikan di bidang ekonomi.

Adapun kecenderungan Trump menggeser Yellen sudah tampak sejak masa kampanye tahun 2016 lalu. Pangkal soalnya, ia menilai The Fed berpolitik dengan sengaja mempertahankan suku bunga tetap rendah.  Tujuannya, membantu Presiden Obama memenangkan kampanye. Trump menyebut kebijakan The Fed tersebut menimbulkan “kekeliruan ekonomi”. 

Pada November 2016, ia bahkan sempat mengancam untuk mencopot Yellen dan menggantikannya dengan orang partai Republik jika tidak segera menaikkan suku bunga. Pernyataan Trump tersebut menuai kontroversi lantaran dinilai mengancam independensi bank sentral.

Adapun The Fed akhirnya memutuskan menaikkan bunga pada Desember 2016 sebesar 0,25%. Kenaikan tersebut merupakan yang kedua kalinya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Kebijakan suku bunga rendah diterapkan lantaran krisis ekonomi yang terjadi di negara tersebut.

Tahun ini, The Fed tercatat sudah dua kali menaikkan bunga yaitu pada Maret dan Juni lalu masing-masing sebesar 0,25%. Dengan perkembangan tersebut, bunga The Fed berada di rentang 1-1,25%. Pelaku pasar memprediksi The Fed bakal kembali menaikkan bunga pada Desember mendatang seiring dengan menguatnya ekonomi di AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...