Krisis Negara Arab Tak Kacaukan Piala Dunia dan Ekspor Gas Qatar
Langkah Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, Yaman, dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar telah berdampak buruk terhadap negara tersebut. Qatar Airways tak bisa terbang ke lima negara tersebut. Selain itu, ekspor aluminium Qatar ditolak di UEA dan kantor berita Qatar Al Jazeera di Arab Saudi, terpaksa ditutup.
Meski demikian, ekspor gas, dan kerjasama dengan federasi sepakbola internasional (FIFA) dijamin tidak akan terpengaruh oleh krisis negara-negara Arab itu. Seperti diketahui, Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun 2022 mendatang.
“Masih melakukan kontak rutin dengan komite penyelenggara Piala Dunia 2022 di Qatar,” kata pejabat FIFA dalam surat elektroniknya seperti dikutip Reuters, Rabu (7/6).
(Baca: Darmin: Konflik Qatar - Arab Tak Berpengaruh ke Ekonomi Indonesia)
Tim sepakbola nasional Qatar juga masih terdaftar dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun, kecil peluang Qatar lolos ke putaran final di Rusia karena saat ini berada di posisi terbawah grup kualifikasi.
Seperti halnya dalam hubungan politik, yang menjadi lawan berpotensi bagi Qatar dalam dunia sepakbola adalah Arab Saudi dan UEA. (Ekonografik: Qatar Dikucilkan Dunia Arab)
Piala Dunia 2022 merupakan salah satu strategi Qatar memposisikan diri di panggung dunia melalui olahraga. Negara tersebut juga berencana menggelar berbagai ajang olah raga untuk mengembangkan infrastruktur.
Tahun ini, Qatar dijadwalkan menyelenggarakan 72 ajang olahraga, dan sebanyak 39 event di antaranya berkelas internasional.
Selain Piala Dunia, ekspor gas dari Qatar juga belum tersentuh pengaruh negatif krisis politik di Timur Tengah. Seperti dilansir The Telegraph, Selasa (6/6), ExxonMobil menyatakan kegiatan produksi dan ekspor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari Qatar tidak terpengaruh tensi diplomatik di kawasan Teluk.
Pengiriman ekspor melalui jalur pipa dari Qatar ke UEA pun masih berlangsung. (Baca: Tiga Negara Arab Putus Hubungan dengan Qatar, Harga Minyak Naik)
Qatar dan Exxon telah memiliki perjanjian kerjasama selama lebih dari satu dekade. Melalui kerja sama ini, Exxon telah menjadikan Qatar pengekspor LNG terbesar dunia. Exxon bekerjasama dengan perusahaan energi milik negara Qatar, Qatar Petroleum, telah melakukan investasi dalam bentuk kilang pengolahan LNG, kapal pengangkut, serta infrastruktur lainnya.
Namun, Exxon tidak banyak berkomentar mengenai ketegangan politik di Timur Tengah. “Kami tidak akan berkomentar mengenai persoalan antar-pemerintahan,” kata juru bicara Exxon, Alan Jeffers, seperti dilansir Reuters, Selasa (6/6).