Menghadap Jokowi, Luhut Bahas Investasi Qatar Hingga Kereta Cepat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sore tadi menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keduanya membahas beberapa hal, mulai dari persiapan pertemuan International Monetary Fund - World Bank di Bali, rencana investasi Qatar, sengketa biodiesel, hingga kereta cepat.
Luhut menjelaskan dirinya melapor kepada Jokowi kesiapan pariwisata pendukung helatan IMF dan Bank Dunia. Salah satu yang dipersiapkan pemerintah adalah mencegah pencemaran di kawasan wisata dengan penyediaan kapal pengangkut sampah serta memasang jaring di sungai-sungai.
"Apalagi Peraturan Presiden soal waste management (pengelolaan sampah) sudah keluar," kata Luhut saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, usai menghadap Jokowi, Jumat (23/3). (Baca: Pemerintah Akan Perbaiki Akses ke 2 Kawasan Wisata Banyuwangi)
Luhut mengatakan pembenahan sampah merupakan masalah global saat ini. Apalagi menurut dia sampah plastik termasuk bahan yang berbahaya dan berdampak panjang sebagai polutan. Jika plastik ini dimakan ikan dan ikannya dimakan wanita hamil, maka bayi dalam kandungannya bisa kerdil.
Dia juga melaporkan kepada Jokowi bahwa Qatar Investment Authority akan berinvestasi dengan angka di atas US$ 1 miliar. Investor negara Timur Tengah tersebut tertarik berinvestasi di Mandalika, lalu di bidang pangan, serta telekomunikasi. Rencananya, Luhut akan melakukan kegiatan sarapan bersama dengan investor Qatar ini besok.
Hal lainnya adalah sengketa biodiesel dengan Uni Eropa. Luhut menyampaikan kepada Jokowi bahwa dirinya akan berangkat ke beberapa negara untuk melobi negara tersebut. Hal ini merupakan bagian dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Jokowi untuk membahas masalah ini. "Mungkin kami ke Inggris, Jerman, Belanda, serta Belgia," ujarnya. (Baca: Indonesia Menangkan Gugatan Banding Biodiesel dengan Uni Eropa)
Terakhir, dia melaporkan progres proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung. Sayangnya Luhut masih enggan mengungkapkan apa saja yang dibicarakan terkait proyek ini. Dia hanya mengatakan pembicaraannya belum selesai dan akan kembali membahasnya dengan Jokowi dalam waktu dekat.