Raja Salman Menginap di Hotel Raffles, Sebagian Dimiliki Keponakannya
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud siang ini bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Dari Kota Hujan, Raja Salman akan menuju Jakarta dan bermalam di Hotel Raffles.
Ada banyak hotel mewah di Ibu kota. Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama misalnya, menginap di Hotel Shangri La saat berkunjung ke Jakarta pada 2010 lalu. Lalu kenapa Raja Salman memilih Hotel Raffles? Siapa pemiliknya?
Resmi dibuka pada Maret 2015, pengembang Hotel raffles adalah PT Ciputra Property Tbk. Namun, hotel ini dikelola oleh operator internasional Raffles Hotels & Resort Singapura yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Kingdom Hotel Investments (KHI). Perusahaan ini merupakan anak usaha dari Kingdom Holding Company (KHC).
(Baca juga: Tiba Lebih Cepat, Raja Salman Disambut Jokowi dan Disalami Ahok)
Sementara, KHC merupakan perusahaan yang dirintis oleh Pangeran Alwaleed bin Talal. Ia adalah putra Pangeran Talal Bin Abdulaziz yang merupakan sepupu Raja Salman.
Selain Raffles Hotels & Resort, Alwaleed juga punya investasi di beberapa hotel lain seperti The Four Seasons, Fairmont, dan Swisshotel. Alwaleed juga memiliki saham-saham perusahaan yang terkenal, seperti Twitter, eBay, hingga Apple.
Marketing Communicatios Executive Raffles Hotel Jakarta Monica Agusta menolak mengomentari hal tersebut. Ia hanya memastikan bahwa total 173 kamar hotel di kawasan Mega Kuningan itu telah dipesan oleh rombongan Raja Arab.
“Persiapannya normal saja. Kami siap melayani tamu seperti pada umumnya,” katanya, Rabu (1/3). Meski, ia menyatakan bahwa ada tambahan keamanan dari aparat Indonesia dan Arab Saudi.
(Baca juga: Januari 2017, Kunjungan Turis Asing Melonjak 26,6 Persen)
Dari Jakarta, rombongan Raja Salman yang mencapai 1.500 orang akan terbang ke Bali pada 4 Maret 2017. Mereka akan berlibur selama lima hari di Pulau Dewata.
Untuk pelesirnya di Bali, rombongan Raja Salman sudah memesan hotel bintang 5 di Nusa Dua. Di kawasan wisata elit itu, ada dua hotel yang sepenuhnya dipesan untuk rombongan. Keduanya adalah Hotel The St Regis Bali Resort dan The Laguna yang masing-masing memiliki area pantai private.
"Hotel yang lain ada, tapi tidak di-block untuk rombongan, tapi semua hotel di Nusa Dua penuh,” kata Ketua Umum Asosiasi Agen Tur dan Perjalanan Indonesia (Asita) Asnawi Bahar.
(Baca juga: Setelah Raja Salman, Jokowi Akan Terima Kunjungan Presiden Prancis)
Di hotel-hotel mewah itu, dengan harga rata-rata kamar Rp 4 juta per malam, ongkos menginap 1.500 orang selama Sembilan hari bisa mencapai Rp 54 miliar. “Ditambah transportasi, makan, belanja dan lain-lain, perkiraan saya minimal mereka habiskan Rp 150 miliar untuk 1.500 orang," kata Asnawi.