Ekonomi Kuartal II Minus 12,6%, Singapura Masuk Jurang Resesi

Agustiyanti
14 Juli 2020, 13:50
ekonomi singapura, pandemi corona, lockdown, virus corona, resesi ekonomi, singapura resesi
ANTARA FOTO/ REUTERS/Edgar Su/hp/dj
Ilustrasi. Singapura menjadi salah satu negara yang paling terpukul secara ekonomi akibat pandemi corona.

Ekonomi Singapura terjerumus ke dalam jurang resesi pada kuartal II lalu akibat lockdown untuk menekan penyebaran virus corona yang diperpanjang sehingga berdampak pada ekonomi dan bisnis. Produk Domestik Bruto Negeri Jiran ini minus hingga 41,2% dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Data yang dirilis Departemen Perdagangan dan Industri pada Selasa (14/7) ini lebih buruk dari survei Bloomberg yang mencatatkan penurunan 35,9%. Sementara jika dibandingkan kuartal II 2019 atau secara tahunan, ekonomi Singapura pada kuartal II tercatat minus 12,6%.

Dikutip dari Bloomberg, kemerosotan yang dalam menunjukkan pukulan ekonomi Singapura dari semua sisi akibat pandemi. Penurunan perdagangan global menghantam industri manufaktur yang bergantung pada ekspor, sementara peretail telah melihat rekor penurunan penjualan setelah lockdown yang berlaku selama beberapa minggu pada kuartal terakhir.

Pemerintah Singapura yang telah memproyeksikan kontraksi ekonomi setahun penuh pada rentang 4% hingga 7%, tidak memberikan perkiraan baru.

(Baca: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Global Berpotensi Depresi Akibat Covid-19)

Singapura adalah salah satu negara pertama yang melaporkan data PDB kuartalan dan angka-angka ini menunjukkan bahwa negara itu mendapat pukulan lebih besar daripada banyak negara lain di Asia.

PDB Jepang diperkirakan menurun lebih dari 20% secara tahunan di kuartal kedua dari tiga bulan sebelumnya. Sementara data minggu ini mungkin akan menunjukkan ekonomi Tiongkok kembali suram.

Pemerintah Singapura sudah menjanjikan stimulus mencapai US$ 67 miliar untuk mendorong kembali bisnis dan membantu rumah tangga.

Industri manufaktur Singapura tercatat anjlok 23,1% secara tahunan, jauh lebih buruk dibandingkan catatan kuartal pertama yang masih mencatatkan pertumbuhan 45,5%.

(Baca: Sri Mulyani Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Semester I Minus 1,1%)

Sektor konstruksi juga babak belur akibat lockdown, anjlok 95,6% pada kuartal II dibanding kuartal sebelumnya atau menurun 54,7% dibanding kuartal II tahun lalu.

Sektor jasa menyusut 37,7% secara kuartalan dan 13,6% secara tahunan. Bisnis pariwisata, seperti maskapai penerbangan, hotel dan restoran, dipengaruhi oleh langkah lockdown yang disebut sebagai “pemutus sirkuit” mulai 7 April hingga 1 Juni

"Jalan menuju pemulihan dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi tantangan," kata Menteri Perdagangan dan Industri Chan Chun Sing dalam unggahan di Facebook .

Ia memperkirakan pemulihan ekonomi Singapura akan berjalan lambat karena permintaan eksternal masih melemah dan banyak negara yang kini tengah berperang menghadapi gelombang kedua dan ketiga pandemi corona.

Singapura merupakan negara dengan investasi terbesar di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Pada 2014, total investasi Singapura mencapai US$ 5,8 miliar, lalu naik tipis menjadi US$ 5,9 miliar pada 2015. Pada 2016, investasi Singapura melesat menjadi US$ 9,2 miliar, lalu turun pada 2017 menjadi US$ 8,4 miliar. Sementara tahun lalu, investasi dari Singapura kembali meningkat mencapai US$ 9,2 miliar.

Negeri Jiran ini juga masih menjadi negara penanam modal terbesar di Tanah Air pada kuartal I 2020, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Catatan Redaksi: Terjadi perubahan judul dari sebelumnya "Ekonomi Kuartal II Minus 41,2%, Singapura Masuk Jurang Resesi "dan sejumlah perbaikan pada paragraf pertama dan kedua. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...