Kesehatan Menurun, PM Jepang Shinzo Abe Mundur dari Jabatannya

Image title
Oleh Ekarina
28 Agustus 2020, 15:51
Kesehatan Menurun, PM Jepang Shinzo Abe Mundur dari Jabatannya.
ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terlihat dari prompter saat ia berbicara dalam konferensi pers di Tokyo, Jepang, Senin (9/12/2019). Shinzo Abe meyatakan mundur dari jabatannya akibat kondisi kesehatan yang menurun.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengundurkan diri karena kondisi kesehatannya yang terus menurun. Abe akan memberikan keterangan resmi mengenai pengunduran dirinya pada Jumat (28/8) waktu setempat.

Memburuknya kondisi kesehatan  Shinzo Abe diketahui pasca-pemimpin Jepang berusia 65 tahun itu dua kali masuk rumah sakit. Desas desus pun muncul dan menimbulkan spekulasi akan kemampuannya menjalankan sisa jabatannya sebelum berakhir pada September 2021.

"Kurangnya informasi telah menciptakan kekosongan yang diisi dengan munculnya berbagai spekulasi," kata Tobias Harris, penulis The Iconoclast: Shinzo Abe and the New Japan, biografi Shinzo Abe yang akan diterbitkan pada November, dikutip dari Al Jazeera.

Delapan tahun menjabat, Abe tercatat sebagai pemimpin terlama di Jepang, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang paman buyutnya, Eisaku Sato setengah abad lalu.

Periode ini merupakan kedua kalinya ia bertugas sebagai perdana menteri. Dia pernah mengundurkan diri secara tiba-tiba pada periode jabatannya pertama di 2007 karena menderita kolitis ulseratif (radang usus besar). Dia pun akhirnya kembali menjabat pada 2012 setelah mengatakan mampu mengendalikan penyakitnya dengan obat-obatan yang tersedia.

Namun, berdasarkan jajak pendapat belum lama ini, popularitasnya menurun 30% terkait penanganannya terhadap pandemi virus corona serta skandal antar anggota partai yang berkuasa.

Dia membangun pemerintahan berdasarkan rencananya menghidupkan kembali ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan pelonggaran moneter "Abenomics". 

Teka-teki Pengganti Abe

Kabar mundurnya Abe dari jabatan perdana menteri sebelumnya telah dibantah oleh rekannya dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa termasuk Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga. Dia mengatakan telah bertemu Abe dua kali sehari dan tidak melihat tanda-tanda perubahan pada kesehatannya.

Beberapa analis juga memperkirakan Shinzo Abe akan menyelesaikan masa jabatannya, terlepas dari kesehatannya.

"Yang jelas kesehatan Abe tidak dalam kondisi yang baik," kata Mikitaka Masuyama, profesor politik di National Graduate Institute for Policy Studies, kepada kantor berita AFP.

"Tapi saya pikir dia akan tetap di kantor sambil mengelola penyakitnya," katanya.

Sedangkan Profesor ilmu politik di Universitas Meiji Tokyo, Go Ito mengatakan pengunduran diri Abe tidak akan mengejutkan para pemimpin LDP, meskipun mereka memprotes bahwa dia sehat. 

Meskipun ada ketidakpastian tentang siapa yang bisa mengambil alih jabatan perdana menteri,  Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, yang telah berperan sebagai tangan kanan Abe sejak 2012 disebut berpeluang menjadi perdana menteri sementara.

Menteri Keuangan Taro Aso, yang menjabat sebagai wakil perdana menteri, juga dapat turun tangan. Namun, analis mengatakan tidak mungkin dia menginginkan posisi itu secara penuh waktu, atau akan dipercaya untuk kedua kalinya oleh anggota partai lainnya.

Aso adalah perdana menteri ketika Partai Liberal Demokrat (liberal democratic party/LDP) kehilangan kendali atas pemerintah oposisi dari Partai Demokrat Jepang  pada 2009.

"Kami telah memiliki perdana menteri yang sama selama tujuh tahun dan itu dengan sendirinya memberikan stabilitas, tetapi sebelum itu, Jepang memiliki pemimpin baru hampir setiap tahun," katanya dikutip dari South China Morning Post.

Sementara calon dri partai oposisi dianggap lemah saat ini, sehingga mereka mungkin akan segera menyerukan pemilihan umum untuk menantang perdana menteri baru.

Ito mengatakan Fumio Kishida, yang menjabat sebagai menteri luar negeri dan menteri pertahanan di bawah Abe, mungkin akan difavoritkan sebagai calon terkuat dan Shigeru Ishida, mantan menteri pertahanan yang populer di kalangan pemilih, akan menjadi saingan terbesarnya.

Nama-nama lain yang telah disebutkan termasuk Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi, Menteri Lingkungan Shinjiro Koizumi dan Menteri Pertahanan Taro Kono. Meskipun demikian, Ito percaya bahwa tidak satupun dari ketiga orang tersebut memiliki dukungan yang cukup di dalam partai untuk tantangan berkelanjutan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...