CEO J&J Proyeksi Vaksinasi Covid-19 Perlu Dilaksanakan Tiap Tahun
Chief Executive Officer Johnson & Johnson (J&J) Alex Gorsky mengatakan vaksinasi Covid-19 dibutuhkan setiap tahun selama beberapa tahun ke depan. Itu lantaran virus yang terus bermutasi berpotensi mengurangi kemanjuran vaksin.
Gorsky mengatakan setiap kali bermutasi, virus akan berubah menjadi varian baru. "Mutasi itu berdampak pada kemampuannya untuk menangkis antibodi atau memiliki jenis respons berbeda terhadap pengobatan dan vaksin, ”ujar Gorsky kepada CNBC pada Selasa (9/2).
Adapun vaksin yang dikembangkan J&J terbukti efektif mencegah Covid-19 dalam sekali suntikan dalam uji coba di beberapa negara. Vaksin tersebut juga efektif melawan varian virus baru yang ditemukan di Afrika Selatan.
Vaksin J&J dikembangkan dengan menggunakan virus flu biasa untuk memasukkan protein virus corona ke dalam sel dan memicu respons imun. Vaksin tersebut kemudian diuji coba di delapan negara dengan 44% partisipan berasal dari Amerika Serikat, 41% dari Amerika Tengah dan Selatan, serta 15% dari Afrika Selatan. Lebih dari sepertiga relawan berusia di atas 60 tahun.
Dalam uji coba terhadap hampir 44.000 sukarelawan, tingkat perlindungan terhadap Covid-19 dalam skala sedang dan parah bervariasi dari 72% di Amerika Serikat, 66% di Amerika Latin, dan hanya 57% di Afrika Selatan.
Selain itu, hasil uji coba menunjukkan bahwa efek vaksin pada varian Afrika Selatan berkurang dibandingkan dengan virus yang tidak bermutasi. Meski begitu, sejumlah ahli kesehatan menyatakan hal itu tetap membantu menahan penyebaran virus dan mencegah kematian.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan