AS Setujui Vaksin Booster Moderna dan J&J, Perbolehkan Vaksin Dicampur

Agustiyanti
21 Oktober 2021, 06:59
vaksin booster, vaksin moderna, johnson & Johnson, vaksin Covid-19
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
AS mencatat 11,2 juta orang telah menerima vaksin booster hingga saat ini.

Namun, FDA tidak menurunkan rentang usia untuk penerima vaksi n booster pada hari Rabu, tetapi mengatakan bahwa menilai manfaat dan risiko penggunaan booster yang lebih luas dan berencana untuk memperbarui publik dalam beberapa minggu mendatang. 

FDA dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS berada di bawah tekanan untuk mengizinkan vaksin booster, setelah Gedung Putih mengumumkan rencana pada Agustus untuk memperluas vaksin booster. 

Pertemuan panel penasihat mencakup presentasi data tentang pencampuran vaksin dari studi Institut Kesehatan Nasional AS dengan 458 peserta menerima beberapa kombinasi suntikan Pfizer/BioNTech, Moderna dan J&J.

Data menunjukkan bahwa orang yang awalnya mendapat vaksin COVID-19 J&J memiliki respons kekebalan yang lebih kuat ketika dikuatkan dengan suntikan Pfizer atau Moderna. Dana juga menunjukkan suntikan penguat "mencampur dan mencocokkan" dari berbagai jenis aman pada orang dewasa.

Banyak negara termasuk Inggris telah mendukung strategi mix-and-match untuk vaksin AstraZeneca Plc (AZN.L) yang digunakan secara luas. Vaksin booster kemungkinan akan menyesuaikan dengan eknologi vektor virus yang serupa dengan vaksin J&J.

Komite penasihat CDC pada hari Kamis akan membuat rekomendasinya tentang kelompok orang mana yang harus mendapatkan booster Moderna dan J&J. Hingga saat ini, AS mencatat 11,2 juta orang  telah menerima dosis booster.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...