Peneliti Denmark Temukan Faktor Pemicu Pesatnya Penyebaran Omicron

Happy Fajrian
4 Januari 2022, 22:05
varian omicron, denmark
ANTARA FOTO/REUTERS/Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen /aww/cf
Van yang membawa vaksin penyakit virus korona Pfizer/BioNTech ke berbagai daerah dari Statens Serum Institute, terlihat di Kopenhagen, Denmark, Sabtu (26/12/2020).

Sebuah studi yang dilakukan peneliti di Denmark menemukan faktor utama mengapa virus corona varian Omicron menyebar lebih cepat dibandingkan varian lainnya.

Sejak terdeteksi pertama kali pada November 2021, para ilmuwan berlomba untuk mencari tahu keparahan gejala yang ditimbulkan varian ini, dan mengapa varian ini lebih menular dibandingkan varian Delta yang mendominasi sebelumnya.

Sebuah virus dapat lebih menular karena beberapa faktor, seperti kemampuannya bertahan di udara, menempel pada sel, atau kemampuannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh.

“Virus corona varian Omicron mampu menghindari kekebalan orang yang telah divaksinasi daripada varian Delta,” tulis sebuah penelitian yang diterbitkan di Denmark minggu lalu, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/1).

Adapun penelitian ini dilakukan terhadap hampir 12.000 rumah tangga Denmark pada pertengahan Desember 2021. Para ilmuwan menemukan bahwa Omicron 2,7-3,7 kali lebih menular daripada varian Delta di antara orang Denmark yang telah divaksinasi.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Kopenhagen, Statistics Denmark, dan Statens Serum Institut (SSI) ini menunjukkan bahwa virus menyebar lebih cepat karena lebih baik dalam menghindari kekebalan yang diperoleh dari vaksin.

“Temuan kami mengkonfirmasi bahwa penyebaran cepat varian Omicron terutama dapat dianggap berasal dari penghindaran kekebalan daripada peningkatan pada transmisibilitas dasar,” kata para peneliti.

Hasil studi peneliti Denmark ini belum ditinjau ulang peneliti lainnya, namun memperkuat studi-studi yang telah lebih dulu dilakukan terhadap varian Omicron.

Sekitar 78% warga Denmark telah sepenuhnya divaksinasi, sementara hampir 48% dari mereka telah menerima suntikan ketiga atau booster. Mayoritas menerima vaksin jenis Pfizer-BioNTech.

Studi ini juga menemukan bahwa orang yang divaksinasi booster lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus, terlepas dari variannya, daripada yang tidak divaksinasi. “Meskipun lebih menular, varian Omicron tampaknya menyebabkan penyakit yang tidak terlalu serius,” kata Direktur Teknis SSI, Tyra Grove Krause.

“Sementara Omicron masih dapat memberikan tekanan pada sistem perawatan kesehatan kami, semuanya menunjukkan bahwa itu lebih ringan daripada varian Delta. Risiko dirawat di rumah sakit karena varian Omicron adalah separuh varian Delta,” katanya.

Data di Denmark menunjukkan bahwa dari total 93 orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 varian Omicron pada akhir Desember, yang menerima perawatan intensif kurang dari lima orang atau hanya sekitar 5,4%. "Ini mungkin yang akan mengangkat kita keluar dari pandemi, sehingga ini menjadi gelombang terakhir corona," kata Krause.

Menurut data GISAID, per akhir Desember 2021 varian Omicron telah menyebar ke 89 negara di seluruh dunia. Adapun Denmark menjadi negara dengan kasus Omicron terbanyak ketiga di dunia, di bawah Britania Raya dan Amerika Serikat. Simak databoks berikut:

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...