Tak Ada Tanda-tanda Korban Selamat dalam Insiden Pesawat Jatuh di Cina

Agustiyanti
21 Maret 2022, 21:33
China Eastern Airlines, pesawat jatuh, pesawat China Eastern Airlines jatuh, cina
FB/China Eastern Airlines
China Eastern Airlines. Media pemerintah melaporkan, China Eastern mengandangkan armada 737-800 pesawatnya setelah kecelakaan itu.

Mengutip laporan televisi Cina Presiden, Xi Jinping meminta penyelidik untuk menentukan penyebab kecelakaan itu sesegera mungkin.

Sementara itu, juru bicara Boeing mengatakan mengetahui informasi awal jatuhnya pesawat dari media dan tengah bekerja untuk mengumpulkan lebih banyak informasi." Saham Boeing Co (BA.N) turun 6,4% menjadi $180,44 dalam perdagangan premarket.

Saham China Eastern Airlines di Hong Kong ditutup turun 6,5% setelah berita kecelakaan itu muncul, sementara sahamnya yang terdaftar di AS merosot 17% dalam perdagangan premarket.

Media pemerintah melaporkan, China Eastern mengandangkan armada 737-800 pesawatnya setelah kecelakaan itu. Berdasarkan data FlightRadar24, China Eastern memiliki 109 armada pesawat.

Penyedia data penerbangan OAG mengatakan bulan ini bahwa China Eastern Airlines milik negara adalah maskapai terbesar keenam di dunia berdasarkan kapasitas kursi mingguan terjadwal.

Adapun pesawat boeing 737-800 memiliki catatan keselamatan yang baik dan merupakan pendahulu dari model 737 MAX yang telah dilarang terbang di Cina selama lebih dari tiga tahun setelah kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia. Rekor keselamatan maskapai penerbangan China termasuk yang terbaik di dunia selama satu dekade.

"CAAC memiliki peraturan keselamatan yang sangat ketat dan kami hanya perlu menunggu rincian lebih lanjut," kata Shukor Yusof, kepala konsultan penerbangan yang berbasis di Malaysia, Endau Analytics.

Penyelidik akan mencari kotak hitam pesawat yang merekam data penerbangan dan suara kokpit untuk menjelaskan kecelakaan itu. Administrasi Penerbangan Federal AS mengatakan siap membantu penyelidikan Cina jika diminta.

Editor pelaksana Asia di publikasi industri Flightglobal Greg Waldron mengatakan, catatan keselamatan penerbangan Cina meski bagus, kurang transparan dibandingkan di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia di mana regulator merilis laporan rinci tentang insiden non-fatal. "Ada kekhawatiran bahwa ada beberapa pelanggaran keamanan yang tidak dilaporkan," katanya.

Menurut Aviation Safety Network, kecelakaan jet fatal terakhir di Cina terjadi pada 2010, ketika 44 dari 96 orang di dalamnya tewas ketika sebuah jet regional Embraer E-190 yang diterbangkan oleh Henan Airlines jatuh saat mendekati bandara Yichun.

Sementara pada tahun 1994, China Northwest Airlines Tupolev Tu-154 yang terbang dari Xian ke Guangzhou jatuh, menewaskan semua 160 penumpang dalam bencana udara terburuk yang pernah terjadi di Cina. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...