Mengenal Oliver Wendell Holmes Jr, Hakim Mahkamah Agung AS

Annisa Fianni Sisma
27 Desember 2022, 15:00
Oliver Wendell Holmes Jr.
supremecourthistory.org
Ilustrasi, Oliver Wendell Holmes Jr.

Oliver Wendell Holmes Jr. merupakan salah satu hakim yang paling berpengaruh dalam perkembangan ilmu hukum hingga saat ini. Namanya pun tersebar di berbagai literatur karena pemikirannya yang fenomenal di bidang hukum.

Berkaitan dengan hal tersebut, tentu menarik untuk membahas sosok Oliver Wendel Holmes Jr, dilansir dari thoughtco.com.

Oliver Wendell Holmes Jr.
Oliver Wendell Holmes Jr. (ids.si.edu)
 




Masa Kecil dan Pendidikan Oliver Wendell Holmes Jr

Oliver Wendell Holmes Jr. lahir di Boston, Massachusetts pada 8 Maret 1841. Orang tuanya yakni seorang penulis dan dokter bernama Oliver Wendell Holmes Sr. dan abolisionis bernama Amelia Lee Jackson.

Ia dibesarkan dalam lingkungan intelektual. Kakeknya merupakan seorang Hakim Mahkamah Agung Massachusetts. Holmes Jr. merasa bangga dengan warisan ini karena membentuk pikiran dan karakternya.

Sebelum bersekolah di Harvard College, ia belajar di sekolah swasta. Selama di Harvard, Oliver Wendell Holmes Jr. Belajar dan menulis secara ekstensif tentang filosofi idealis seperti ibunya yang mendukung gerakan abolisionis di Boston. Oliver Wendell Holmes Jr. pun lulus dari Harvard pada 1861.

Karir Militer Oliver Wendell Holmes Jr

Setelah Perang Saudara Amerika pecah dengan adanya serangan Fort Sumter pada 12 April 1861, Oliver Wendell Holmes Jr. pun mendaftar sebagai prajurit di Batalyon Infanteri ke-4 Angkatan Darat. Ia menerima pelatihan di Boston’s Fort Independence.

Pada 1861, Oliver Wendell Holmes Jr. berusia 20 tahun. Ia ditugaskan sebagai letnan satu di Resimen Relawan Massachusetts ke-20. Oliver Wendell Holmes Jr. pun bertempur dalam 9 (sembilan) termasuk Battle of Fredericksburg dan Battle of the Wilderness.

Oliver Wendell Holmes Jr. memutuskan pensiun dari pekerjaan itu setelah terluka parah dalam pertempuran Ball’s Bluff, Antietam dan Chancellorsville. Oliver Wendell Holmes Jr. pensiun pada 1864 dan menerima promosi kehormatan ke pangkat letnan kolonel.

Berkaitan dengan pengabdiannya, Oliver Wendell Holmes Jr. menyebutkan, "Saya percaya saya melakukan tugas saya sebagai tentara dengan hormat, tetapi saya tidak dilahirkan untuk itu dan tidak melakukan sesuatu yang luar biasa dengan cara itu."

Oliver Wendell Holmes Jr.
Oliver Wendell Holmes Jr. (britannica.com)

Menempuh Pendidikan Hukum di Harvard Law School

Oliver Wendell Holmes Jr. mendaftar di Harvard Law School pada 1864. Menurut britannica.com, ayahnya sempat mempertanyakan keputusannya menjadi seorang ahli hukum. Sang ayah mengatakan, "Apa gunanya itu, Wendell? Seorang pengacara tidak bisa menjadi orang yang hebat". Namun, justru di bidang hukum inilah namanya menjadi fenomenal.

Di sana, ia menulis serangkaian ceramah berpengaruh dan kemudian terbit pada 1881 sebagai ‘The Common Law’. Melalui karya tersebut, Holmes Jr. menjelaskan terkait filososfi yudisial khasnya.

Ia menulis bahwa kehidupan hukum bukanlah logika melainkan pengalamannya. Ia juga meyakini bahwa hukum dan interpretasi hukum berubah sesuai tuntutan sejarah yang berubah dan menyesuaikan dengan hal yang dianggap perlu dan adil oleh mayoritas orang.

Pernikahan Oliver Wendell Holmes Jr

Pada 1872, Holmes Jr. menikah dengan Fanny Bowditch Dixwell yang merupakan teman masa kecilnya. Fanny digambarkan sebagai sosok yang jenaka, bijaksana, dan berbakti.

Pernikahan keduanya tidak dikaruniai anak tetapi mengadopsi dan membesarkan seorang sepupu yatim piatu bernama Dorothy Upham. Setelah Fanny meninggal pada 1929, Holmes pun berduka dan menuliskan surat ke temannya yakni seorang ahli hukum Inggris Sir Frederick Pollock.

“Selama enam puluh tahun dia membuat puisi hidup untuk saya dan pada usia 88 seseorang harus siap untuk akhir. Saya akan terus bekerja dan tertarik selama itu berlangsung — meskipun tidak terlalu peduli berapa lama.”

Oliver Wendell Holmes Jr.
Oliver Wendell Holmes Jr. (nytimes.com)
 




Karir di Bidang Hukum

Oliver Wendell Holmes Jr. lulus dari Harvard Law School pada 1866. Holmes Jr. mengunjungi Inggris, Prancis, dan Swiss dan diterima di bar dan mempraktikkan hukum maritim dan komersial selama 11 (sebelas) tahun fi beberapa firma hukum di Boston.

Oliver Wendell Holmes Jr. juga pernah mengajar di Harvard Law School kemudian bertugas di Mahkamah Agung Massachusetts dari 1882 hingga diangkat ke Mahkamah Agung AS pada 1902.

Kenaikan pangkatnya itu dinominasikan oleh Presiden Theodore Roosevelt pada 11 Agustus 1902. Roosevelt mencalonkan Holmes atas rekomendasi dari Senator Henry Cabot Lodge dari Massachusetts.

Selama 29 tahun berkarir di mahkamah Agung, Holmes Jr. kerap berpendapat terkait penghinaan, hak cipta, paten, merek dagang, dan lain sebagainya. Holmes memandang Bill of Rights menetapkan hak istimewa dasar setiap orang yang telah diberikan selama berabad-abad yakni hukum yang berasal dari keputusan yudisial bukan dari undang-undang legislatif.

Mengutip thoughtco.com, banyak ahli hukum dan cendekiawan hukum yang menganggap Oliver Wendell Holmes Jr. sebagai salah satu hakim terhebat di Amerika karena pembelaannya terhadap tradisi common law.

Tahun-tahun Terakhir Oliver Wendell Holmes Jr.

Holmes memperoleh kehormatan atas dianugerahkannya medali emas “exceptionally distinguished service by a lawyer or lawyers to the cause of American jurisprudence” oleh the American Bar Association. Kehormatan itu diberikan kepadanya saat ulang tahun ke-90.

Holmes pun pensiun pada 12 Januari 1932 dan menjadi hakim tertua yang bertugas dalam sejarah pengadilan. Kemudian, Presiden Roosevelt dan istrinya pun mengunjungi Holmes.

Roosevelt dan sang istri saat itu melihat Holmes membaca filosofi Plato menanyakan alasannya. Holmes pun menjawab bacaan ini untuk mengembangkan pikirannya.

Kemudian, Oliver Wendell Holmes Jr. meninggal dunia karena pneumonia di Washington, DC pada 6 Maret 1935. Ia mewariskan sebagian besar hartanya kepada pemerintah Amerika Serikat dan menuliskan dalam opininya pada 1927 bahwa “Pajak adalah apa yang kita bayarkan untuk masyarakat yang beradab”.

Sebagian dana yang diserahkan Holmes ke pemerintah, Kongres mendirikan “Oliver Wendell Holmes Devise History of the Supreme Court of the United States” di dalam Perpustakaan Kongress dan membuat peringatan dengan namanya di gedung Mahkamah Agung.

 

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...