Mengenal Sejarah Hari Kanker Anak Internasional
Sejarah Hari Kanker Anak Internasional atau yang turut dikenal dengan International Cancer Childhood Day (ICCD) menarik untuk diketahui. Pasalnya, International Cancer Childhood Day (ICCD) yang diperingati pada 15 Februari setiap tahunnya adalah momen penting bagi anak di seluruh dunia.
International Cancer Childhood Day (ICCD) atau Hari Kanker Anak Internasional adalah kampanye kolaboratif dunia untuk meningkatkan kesadaran akan kanker yang terjadi kepada anak-anak. Selain itu, kampanye ini juga sebagai perwujudan dukungan bagi anak-anak serta remaja yang menderita kanker, para penyintas dan keluarga penderita.
International Cancer Childhood Day (ICCD) menyadarkan siapapun tentang tantangan kanker yang berdampak pada anak maupun remaja, para penderita, dengan keluarganya. Selain itu, hari peringatan ini juga menyoroti perlunya akses yang adil dan lebih baik terkait perawatan untuk semua penderita kanker dimana saja.
Melihat hal tersebut, menarik membahas tentang sejarah Hari Kanker Anak Internasional yang diperingati setiap 15 Februari. Berikut pembahasan tentang sejarah Hari Kanker Anak Internasional.
Sejarah Hari Kanker Anak Internasional
Sejarah Hari Kanker Anak Internasional awalnya yakni adanya seorang ahli bedah Inggris bernama percival Pott menemukan kanker skrotum. Kanker ini kerap ditemukan diantara penyapuan cerobong asap pada 1775.
Kemudian, Organisasi Kanker Anak Amerika yang bernama Candlelighters Childhood Cancer Foundation didirikan oleh orang tua dari anak-anak yang menderita kanker. Organisasi tersebut didirikan pada 1970 dan kini menjadi anggota AS Childhood Cancer International (C.C.I).
Berikutnya pada 1991, terdapat organisasi dukungan pasien terbesar untuk kanker anak di dunia yang berdiri. Kemudian, sejarah Hari Kanker Anak Internasional pun semakin terlihat pada 2002. Pasalnya, Hari Kanker Anak Internasional mulai diresmikan.
Pada 2007, organisasi terkemuka yang didedikasikan untuk mengatasi ketidaksetaraan perawatan kanker untuk anak pun berdiri. Organisasi tersebut berdiri dengan beragam program di seluruh dunia.
Oleh karena itu, sejarah Hari Kanker Anak Internasional berkaitan dengan pendirian organisasi Childhood Cancer Internasional pada 2002. Kemudian, muncul acara tahunan yang dibuat oleh Childhood Cancer International.
Childhood Cancer Internasional Kini
Di dalam organisasi tersebut, terdapat sekitar 176 organisasi orang tua, penyintas kanker anak, kelompok pendukung kanker anak, dan masyarakat yang menderita kanker. Organisasi tersebut tersebar di lebih dari 94 negara di 5 benua di dunia.
Hari Kanker Anak Internasional didasarkan pada inti bahwa setiap anak dan remaja yang memiliki atau menderita kanker layak memperoleh perawatan medis maupun pelayanan psikososial yang terbaik. Sikap ini harus dilakukan dengan adil tanpa membedakan negara asal, ras, agama, status keuangan maupun kelas sosial.
Pada Hari Kanker Anak Internasional, semua organisasi yang menjadi anggota bersatu menjadikan kanker anak sebagai prioritas kesehatan nasional dan global. Masing-masing memastikan adanya sumber daya yang memadai untuk memenuhi hak dasar anak penderita kanker.
Seluruh organisasi tersebut percaya hak dasar anak yang didiagnosis menderita kanker. Hak tersebut meliputi hak untuk didiagnosis sejak dini dan tepat, hak mengakses obat-obatan esensial yang mampu menyelamatkan jiwa, hak atas perawatan medis yang tepat dan berkualitas, dan hak menindaklanjuti perawatan, layanan, dan peluang mata pencaharian berkelanjutan bagi para penyintas.
Jika penyembuhan atau hak tersebut tidak dapat diperoleh, organisasi-organisasi tersebut akan mendampingi para anak yang mengalami kematian agar terbebas dari rasa sakit. Meskipun banyak dukungan di negara maju, tetapi masih banyak negara berkembang yang belum memiliki pendampingan seperti ini, sehingga anak-anak terkadang mengalami kesakitan.
Akses Kesehatan untuk Anak Penderita Kanker di Dunia
Menurut data yang dilansir dari internationalchildhoodcancerday.org, sebanyak 80% anak-anak yang tinggal di negara berpenghasilan rendah atau menengah adalah penderita kanker. Sementara 20% anak penderita kanker tinggal di negara dengan penghasilan tinggi.
Selain itu, obat kanker pada umumnya tersedia di 96% negara berpenghasilan tinggi. Sayangnya, obat kanker hanya tersedia sebanyak 29% di negara berpenghasilan rendah. Fenomena ini pun menjadi sorotan bagi organisasi-organisasi tersebut.
Meski demikian, organisasi ini meyakini bahwa kanker anak dapat disembuhkan dan tingkat kanker akan semakin menurun secara signifikan. Kanker anak yang umum terjadi melansir dari nationaltoday.com adalah limfoma limfoblastik, limfoma sel B dewasa, dan limfoma sel besar anaplastik. Kanker yang berkaitan dengan darah, otak, dan sistem saraf terjadi paling sering kepada anak-anak.
Dalam mendirikan acara internasional ini, Childhood Cancer international bekerja sama dengan International Society of Paediatric Oncology (SIOP) atau Societe Internationale D'Oncologie Pediatrique, International Children’s Palliative Care Network (ICPCN), International Pediatric Association (IPA), St. Jude Children’s Research Hospital, dan UICC Global Cancer Control.
Demikian penjelasan tentang sejarah Hari Kanker Anak Internasional beserta perkembangan organisasi tersebut hingga kini. Kanker anak adalah penyakit yang langka dialami, tetapi meski demikian, anak-anak pantas memperoleh perawatan terbaik ketika menderita kanker. Kepedulian terhadap anak penderita kanker akan membuat masa depan menjadi lebih baik.