Setahun Invasi Ukraina, AS Jatuhkan Sanksi Tambahan ke Rusia

Image title
Oleh Antara
25 Februari 2023, 19:33
Setahun Invasi Ukraina, AS Jatuhkan Sanksi Tambahan ke Rusia
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/WSJ/cf
Tentara Ukraina mengendarai sebuah tank di sepanjang jalan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di dekat kota Pokrovsk, Donetsk, Ukraina.

Setahun berlalu invasi dilancarkan Pemerintah Rusia terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu, namun, hingga kini belum ada pertanda kapan perang akan diakhiri.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) justu menjatuhkan sanksi tambahan terhadap 60 individu dan entitas Rusia, termasuk menteri, gubernur, pejabat tinggi, dan sejumlah perusahaan yang menjalankan program senjata nuklir.

"Satu tahun yang lalu hari ini, Rusia meluncurkan perang skala penuh yang brutal dan tidak beralasan ke Ukraina. Kami tetap berkomitmen untuk mendukung rakyat Ukraina," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melalui pernyataan tertulis, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/2).

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS itu, Blinken menyebut negaranya sedang meningkatkan upaya agar Kremlin turut mempertanggungjawabkan perang yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina. 

"Sanksi ekonomi, kontrol ekspor, dan tarif yang diumumkan pekan ini, berkoordinasi dengan G7, menunjukkan bahwa kami akan terus bekerja sama dengan sekutu dan para mitra kami untuk meningkatkan tekanan terhadap Presiden Putin," ucap Blinken. 

Tekanan itu ditujukan untuk membungkam kemampuan Putin mengobarkan perang serta untuk melemahkan kemampuan ekonomi Rusia dalam mendanai perang. 

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan beban pengeluaran Rusia, kata Blinken, Presiden Joe Biden pada Jumat mengumumkan kenaikan tarif tambahan untuk berbagai barang dari Rusia.  AS juga menaikkan tarif pada sebagian besar logam dan produk logam hingga 70 persen, serta pada produk-produk Rusia lainnya menjadi 35 persen.
 
Langkah-langkah itu dirancang untuk menargetkan komoditas utama Rusia yang menjadi sumber pendapatan bagi Kremlin, sekaligus mengurangi ketergantungan AS pada Rusia.

Departemen Luar Negeri AS juga memberlakukan sanksi terhadap sejumlah entitas dan individu yang berperan dalam aktivitas yang merusak perdamaian dan stabilitas AS dan sekutunya. Sanksi juga mencakup entitas dan individu yang memfasilitasi pencurian biji-bijian di Ukraina, dan yang mengobarkan perang atau menduduki wilayah Ukraina atas nama Federasi Rusia.

Natalya Leonidivna Desyatova menjadi salah satu yang terkena sanksi karena dianggap bertanggung jawab atas tindakan pencurian. Desyatova, yang ditunjuk Rusia sebagai Direktur Museum Seni Kherson di Ukraina, telah membiarkan sekitar 10.000 item dari koleksi museum tersebut dijarah pasukan Rusia, menurut pernyataan Deplu AS.

Pemerintah Negeri Paman Sam juga mengumumkan langkah-langkah untuk memberlakukan pembatasan visa pada 1.219 anggota militer Rusia akibat tindakan mereka yang mengancam atau melanggar kedaulatan, integritas wilayah, atau kemerdekaan Ukraina.

Sanksi tersebut menargetkan di antaranya beberapa pejabat militer Federasi Rusia, yakni Artyom Igorevich Gorodilov, Aleksey Sergeyevich Bulgakov, dan Aleksandr Aleksandrovich Vasilyev. Gorodilov dikenai sanksi atas keterlibatannya dalam pelanggaran berat hak asasi manusia, yaitu extrajudicial killing atau pembunuhan di luar proses hukum.

Bulgakov dan Vasilyev juga diduga telah melakukan penyiksaan dan/atau perlakuan atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat. Dengan demikian, Gorodilov, Bulgakov, dan Vasilyev, serta anggota keluarga dekat mereka, tidak memenuhi syarat untuk masuk ke Amerika Serikat.

Berdasarkan sanksi-sanksi tersebut, setiap properti AS yang dimiliki oleh orang-orang yang terkena sanksi itu maupun yang dikendalikan atas nama mereka oleh warga negara AS akan diblokir.

"Ini menunjukkan persatuan kami untuk memastikan Rusia menanggung biaya perang brutalnya. Ukraina adalah simbol kebebasan bagi kita semua. Amerika Serikat akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan," ujar Blinken. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...