Kirim Utusan ke Beijing, Biden Berharap Redakan Tensi dengan Cina

Happy Fajrian
18 Juni 2023, 14:30
cina, amerika serikat, joe biden, xi jinping, blinken
AFP/NPR
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu sehari sebelum kTT G20 di Bali, Senin (14/11/2022).

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, mengirim Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing dalam misi diplomatik untuk meredakan tensi kedua negara. Blinken menjadi diplomat top Amerika pertama yang mengunjungi Cina dalam lima tahun terakhir seiring daftar panjang perselisihan dua ekonomi terbesar dunia ini.

Sebelumnya Blinken menunda perjalanan ke Beijing pada Februari pasca-insiden balon mata-mata Cina yang dicurigai terbang di atas wilayah udara AS. Ia telah tiba hari ini, Minggu (18/6) dan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang, diplomat Wang Yi, dan kemungkinan besar Presiden Xi Jinping.

Para pejabat tinggi kedua negara tersebut akan berusaha untuk membangun saluran komunikasi yang terbuka dan tahan lama untuk memastikan persaingan strategis antara kedua negara tidak berkembang menjadi konflik.

Ada harapan kunjungan Blinken akan membuka jalan untuk pertemuan-pertemuan bilateral berikutnya dalam beberapa bulan ke depan, termasuk kemungkinan kunjungan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo. Kunjungan Blinken juga berpotensi membuka pintu pertemuan antara Xi dan Biden di KTT multilateral akhir tahun ini.

Pada Sabtu (17/6) Biden telah menegaskan bahwa dia berharap untuk bisa bertemu dengan Xi dalam beberapa bulan ke depan. Sebelumnya pada November 2022 keduanya telah bertemu di Bali, Indonesia, yang meredakan kekhawatiran akan perang dingin baru.

Namun hubungan kedua negara kembali mendingin usai insiden balon udara mata-mata Cina yang terbang di atas wilayah Amerika. Seluruh dunia akan mengikuti perjalanan Blinken dengan cermat karena setiap eskalasi antara dua negara adidaya ini dapat menimbulkan dampak di seluruh dunia mulai dari pasar keuangan hingga rute dan praktik perdagangan serta rantai pasokan global.

“Ada pengakuan dari kedua belah pihak bahwa kita memang perlu memiliki saluran komunikasi tingkat senior,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri selama pemberhentian pengisian bahan bakar di Tokyo dalam perjalanan ke Beijing, dikutip Reuters, Minggu (18/6).

“Bahwa kita berada pada titik penting dalam hubungan di mana saya pikir mengurangi risiko salah perhitungan, atau seperti yang sering dikatakan teman-teman Cina kita, menghentikan spiral ke bawah dalam hubungan, adalah sesuatu yang penting,” kata pejabat itu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...