1.500 Pramuka RI Bertahan di Jambore Korsel Meski Ada Gelombang Panas

Tia Dwitiani Komalasari
7 Agustus 2023, 09:04
Sejumlah pramuka melakukan atraksi tongkat pada upacara pembukaaan Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Buperta Cibubur, Jakarta, Minggu (14/8/2022). Jambore Nasional Gerakan Pramuka dan Hari Pramuka yang diselenggarakan 14 Agustus - 21 Agustus 2022 dengan
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/tom.
Sejumlah pramuka melakukan atraksi tongkat pada upacara pembukaaan Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Buperta Cibubur, Jakarta, Minggu (14/8/2022). Jambore Nasional Gerakan Pramuka dan Hari Pramuka yang diselenggarakan 14 Agustus - 21 Agustus 2022 dengan tema Ceria, Berdedikasi dan Berprestasi bertujuan membentuk sikap, perilaku, keterampilan, dan pengalaman kode kehormatan pramuka Satya dan Darma pramuka.

Pemerintah Republik Indonesia belum berencana menarik 1.500 pramuka Indonesia yang sedang mengikuti Jambore Dunia Ke-25 di Korea Selatan. Anggota pramuka tersebut tetap bertahan meskipun Korea Selatan saat ini diterpa fenomena cuaca gelombang panas.

"Belum. Tadi saya melakukan telepon lagi. Saya tanya rencana mereka dan so far belum ada rencana apa-apa. Mudah-mudahan kondisi membaik, dalam arti cuaca menjadi tidak makin panas," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (6/7).

Retno mengatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul yang beberapa kali mengunjungi tempat Jambore, tepatnya di SaeManGeum, Korea Selatan.

Berdasarkan informasi dari delegasi KBRI Seoul, sebanyak 1.500 pramuka berada dalam kondisi baik-baik saja. Hanya saja, acara tersebut menghadapi tantangan cuaca yang panas dari waktu ke waktu.

"Yang patut disyukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik-baik saja," kata Retno.

Ratusan Pramuka Dilarikan ke RS

Ratusa pramuka dilarikan yang mengikuti Jambore Dunia dilarikan ke rumah sakit saat gelombang panas melanda Korea Selatan. Acara yang berlangsung selama 12 hari tersebut diikuti oleh 40.000 peserta dari 155 negara yang sebagian besar merupakan siswa kelas menengah dan atas. 

Dikutip dari CNN, kunjungan mereka dilakukan saat Korea Selatan secara konsisten mencatat suhu tinggi hingga 35 derajat Celcius. Hal itu memicu peringatan gelombang panas nasional dan menimbulkan sakit kepala besar bagi penyelenggara jambore.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...