Evergrande Diambang Bangkrut Potensi Picu Krisis Properti di Cina

Yuliawati
Oleh Yuliawati
24 Agustus 2023, 16:26
Gedung Evergrande
123rf.com
Gedung Evergrande

Sektor properti di Cina saat ini tengah mengalami tekanan. Perusahaan properti besar di Cina, Evergrande Group, mengajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 15 di pengadilan Manhattan, Amerika Serikat, pada pekan lalu.

Chapter 15 memungkinkan pengadilan Amerika dan pengadilan luar negeri menangani kasus kebangkrutan perusahaan.

Lilitan utang yang membelit Evergrande menjadi perbincangan sejak beberapa tahun terakhir. Pada 2021, Evergrande memiliki utang senilai US$ 330 miliar atau setara Rp 4.400 triliun. Pada Juli tahun ini, perusahaan melaporkan kerugian gabungan periode 2021 dan 2022 mencapai US$ 81 miliar.

Potensi kebangkrutan Evergrande ini meningkatkan kekhawatiran meledaknya masalah properti di Cina. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat perekonomian Cina makin melambat.

Selama beberapa dekade, Evergrande merupakan salah satu pengembang real estate paling sukses di Tiongkok. Namun, sejak dua tahun lalu belakangan pemerintah Cina memperketat sektor properti.

Pemerintah pusat berupaya membatasi pinjaman berlebihan untuk mencoba memperlambat kenaikan harga rumah. Akibatnya, pengembang properti mulai kesulitan membiayai proyek.

Evergrande, yang memiliki utang jumbo, tidak dapat mengumpulkan uang tunai dengan cukup cepat untuk membayar utangnya. Bank tersebut mengalami gagal bayar pertama pada Desember 2021, sehingga memicu kepanikan pasar.

Gelombang gagal bayar pun terjadi. Pembangunan puluhan proyek ditangguhkan, menyebabkan banyak pembeli “pra-penjualan” tidak memiliki rumah baru dan beban utang yang besar.

Saat ini, Evergrande memiliki 1.300 proyek yang tersebar di 280 kota di Cina.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...