Inflasi Argentina Capai 211,4%, Tertinggi Sejak 1990-an
Argentina kini menjadi negara Amerika Latin dengan inflasi tahunan tertinggi pada 2023, yakni mencapai 211,4%. Ini merupakan level inflasi tertinggi dalam tiga dekade terakhir atau sejak periode 1990-an.
Menurut Reuters, Argentina menggeser posisi Venezuela yang sebelumnya memegang rekor inflasi tahunan tertinggi di antara negara-negara Amerika Latin. Data LSM Venezuelan Observatory Finance menunjukkan inflasi tahunan Venezuela pada 2023 mencapai 193%.
Pada 2018, inflasi tahunan di Venezuela sempat mencapai 18.000% kemudian turun menjadi 9.586% pada 2019. Penurunan inflasi berlanjut menjadi sekitar 686% pada 2021 dan 234% pada 2022.
Meskipun ada keraguan mengenai data inflasi resmi Venezuela, konsultan Ecoanalitica juga memprediksi inflasi tahunan di negara tersebut mencapai 170% pada 2023. Bank sentral Venezuela mengatakan inflasi bulanan pada November hanya 3,5%. Selama sembilan bulan berturut-turut inflasi bulanan Venezuela berada dalam satu digit.
Pemerintah sosialis Venezuela telah melonggarkan kontrol mata uang, melonggarkan pembatasan impor, dan mendorong dolarisasi informal untuk mencoba menekan harga konsumen dalam beberapa tahun terakhir. Kebijakan tersebut secara bertahap membantu menurunkan inflasi.
Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) Argentina telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, di tengah-tengah defisit fiskal yang dalam. Negara tersebut juga memiliki kepercayaan yang lemah terhadap mata uang peso lokal. Bank Sentral Argentina telah mencetak uang dalam jumlah besar untuk menopang pemerintah yang memiliki banyak utang.
Beban Berat Pemerintahan Milei
Presiden Argentina yang baru terpilih, Javier Milei yang beraliran libertarian, telah memperingatkan risiko hiperinflasi. Milei mendorong reformasi besar-besaran dan langkah-langkah penghematan yang keras untuk menjinakkan harga-harga.
Para analis mengatakan bahwa konvergensi tingkat inflasi dengan Venezuela mungkin tidak akan berlangsung lama jika Milei berhasil.
"Venezuela tidak memiliki strategi konsolidasi fiskal yang tepat," kata Peter West, seorang penasihat ekonomi yang berbasis di London di EM Funding, yang mengkhususkan diri pada strategi investasi.
Sebaliknya, Argentina memiliki program stabilisasi yang ketat, berdasarkan jangkar fiskal yang kuat dan didukung oleh IMF (Dana Moneter Internasional). Namun, West juga memperingatkan bahwa Milei menghadapi risiko-risiko yang "tinggi" dalam menjalankan rencananya.
Tingkat inflasi bulanan Argentina pada Desember lalu mencapai 25,5% setelah terjadi devaluasi tajam mata uang peso bulan lalu. Pemerintahan Milei yang mulai menjabat pada 10 Desember 2023 berjanji untuk mengendalikan inflasi.
Meskipun inflasi tinggi telah membayangi Argentina selama bertahun-tahun, tingkat kenaikan harga sekarang berada pada tingkat tertinggi sejak awal tahun 1990-an. Presiden Javier Milei, seorang politikus yang naik ke tampuk kekuasaan karena kemarahan para pemilih atas situasi ekonomi yang memburuk, ingin melakukan langkah-langkah penghematan yang keras untuk menurunkan inflasi.
Milei juga berjanji akan mengurangi defisit fiskal yang dalam dan membangun kembali pundi-pundi keuangan negara. Namun, Milei juga memperingatkan bahwa hal ini akan membutuhkan waktu dan kondisi ekonomi dapat menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik.
Saat ini rakyat Argentina harus hidup hemat. Bahkan, dua perlima dari mereka sudah berada dalam garis kemiskinan.