Majalah TIME PHK 15% Staf Editorial yang Tergabung di Serikat Pekerja
TIME, majalah ikonik berbingkai merah, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 15% karyawan editorialnya, pada Selasa (23/1). TIME menjadi media besar terbaru yang memangkas jumlah staf peliputannya.
Seorang juru bicara TIME mengatakan kepada CNN bahwa mereka telah memberhentikan sekitar 30 karyawan di beberapa departemen, termasuk divisi editorial, teknologi, penjualan, dan studio. Menurut serikat pekerja, di antara mereka yang diberhentikan adalah sebagian besar staf di TIME for Kids, sebuah publikasi berita untuk anak-anak usia sekolah
"Saya mulai bekerja di Majalah TIME tepat satu tahun yang lalu hari ini, dan pagi ini saya di-PHK bersama dengan 12 jurnalis lainnya," tulis Haley Weiss, seorang reporter kesehatan dan sains TIME, dalam sebuah unggahan di X, seperti dikutip CNN.
Dalam sebuah memo kepada para staf yang diperoleh CNN, Kepala Eksekutif Majalah TIME Jessica Sibley mengatakan bahwa keputusan tersebut "tidak dibuat dengan mudah". Ia menggambarkan PHK tersebut sebagai serangkaian keputusan untuk menyusun struktur perusahaan demi keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang.
"Kami telah bekerja untuk mengelola pengeluaran di area-area lain dalam bisnis kami secara agresif untuk meminimalkan dampak dari keputusan ini terhadap para karyawan. Semua tindakan ini telah membuat kami semakin dekat untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan, sebuah pencapaian yang harus kami raih untuk mewujudkan potensi penuh TIME," tulis Sibley, seperti dikutip CNN.
Ia mengatakan hal ini bukan keputusan yang mudah untuk diambil. Namun, keputusan tersebut merupakan langkah penting yang harus diambil untuk memajukan bisnis dan meningkatkan posisi keuangan TIME sebagai sebuah organisasi.
Serikat pekerja mengecam keputusan tersebut dalam sebuah pernyataan, dan menyebut para karyawan sebagai bagian penting dari kesuksesan TIME. "TIME dan pemilik media korporat lainnya terus merongrong kualitas kerja editorial dengan memperlakukan tenaga kerja mereka sendiri sebagai tenaga kerja sekali pakai," ujar Susan DeCarava, Presiden NewsGuild New York.
Menurut DeCarava, masyarakat dapat membaca perbedaan antara perusahaan media yang berinvestasi pada jurnalis dan perusahaan yang berinvestasi pada kompensasi eksekutif dan konsultan dari luar. "Kita semua -pembaca dan pekerja- berhak mendapatkan yang lebih baik," ujarnya.
Pemangkasan yang signifikan di TIME terjadi pada hari yang sama ketika lebih dari 400 staf Conde Nast melakukan aksi mogok kerja selama 24 jam untuk memprotes PHK di penerbit bergengsi tersebut. Sebelumnya, The Los Angeles Times juga telah memangkas staf redaksi sebesar 20% atau sekitar 94 pekerja.