Jokowi Kecam Pembunuhan Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh: Tidak Bisa Ditoleransi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk dan mengecam tindakan pembunuhan terhadap Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Jokowi menyebut segala tindakan kekerasan dan pembunuhan terhadap Haniyeh merupakan tindakan yang tidak bisa ditoleransi.
"Saya kira semua, termasuk Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan seperti itu," kata Jokowi seusai memberikan sambutan Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center pada Kamis (1/8).
Dia pun menyoroti tragedi terbunuhnya Haniyeh di Iran pada Rabu, 31 Juli lalu. Jokowi kembali menegaskan bahwa tindakan kekerasan dan pembunuhan merupakan perbuatan yang tak dapat diterima.
"Itu sebuah kekerasan, pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi. Dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran," ujar Jokowi.
Tewasnya Ismail Haniyeh terkonfirmasi lewat pernyataan resmi yang disampaikan terpisah oleh kelompok militan Palestina Hamas dan Garda Revolusi Iran. Mengutip pemberitaan Reuters, pimpinan Garda Revolusi Iran mengatakan faksi islam berduka atas kematian Haniyeh.
Mereka menduga Haniyeh tewas dalam serangan berbahaya yang dilakukan kelompok Zionis. "Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, yang mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya tewas. Penyebabnya sedang diselidiki dan akan segera diumumkan," kata Garda Revolusi.
Sementara itu, mengutip dari pemberitaan New York Times, Hamas menuduh Israel membunuh Haniyeh. Belum ada komentar langsung dari Israel terkait tudingan keterlibatan di balik kematian Haniyeh.
Sebelumnya Haniyeh hadir di Iran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran pada hari Selasa (30/7).
Hamas merupakan kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Hamas telah terlibat dalam perang dengan Israel sejak mereka mengambil alih kekuasaan di Gaza pada 2007.