Maskapai Penerbangan Rusia Aeroflot Ajukan Rute ke Denpasar
Menyusul kunjungan Prabowo Subianto ke Rusia, maskapai penerbangan Aeroflot mengajukan slot penerbangan ke Indonesia. Secara spesifik, destinasi yang dibidik maskapai milik pemerintah tersebut, adalah Denpasar, Bali.
Mengutip kantor berita TASS, maskapai yang sebagian besar sahamnya dimiliki pemerintah Rusia ini, telah mengajukan permintaan tersebut kepada otoritas penerbangan Indonesia, yakni Kementerian Perhubungan.
"Aeroflot telah meminta slot yang diperlukan untuk melakukan penerbangan dari Moskow ke Denpasar, mulai September. Saat ini kami menunggu keputusan otoritas penerbangan Indonesia," bunyi keterangan resmi yang dikeluarkan maskapai tersebut, dikutip Sabtu (3/8).
Ketika bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden terpilih Republik Indonesia Prabowo Subianto menyambut baik pembukaan konsulat jenderal Rusia di Bali dan memberi sinyal bahwa Aeroflot dapat melakukan penerbangan antara kedua negara.
Sebagai informasi, Aeroflot didirikan pada 1923, yang menjadikannya sebagai salah satu maskapai penerbangan tertua yang masih beroperasi di dunia. Pada masa Uni Soviet, maskapai ini merupakan salah satu perusahaan penerbangan terbesar di dunia.
Pemerintah Federasi Rusia melalui Badan Federal untuk Pengelolaan Properti Negara, memiliki 73,77% saham Aeroflot. Sementara, sisa kepemilikan sahamnya diimiliki oleh publik. Hal ini membuat status Aeroflot, adalah sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) Rusia.
Selain layanan domestik di Rusia, saat ini Aeroflot juga mengoperasikan layanan ke dan dari 19 negara, yakni Armenia, Azerbaijan, Belarus, Cina, Kuba, Mesir, India, dan Iran.
Kemudian, Kazakhstan, Kirgistan, Maladewa, Mauritius Seychelles, Sri Lanka, dan Thailand. Lalu, Turki, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Vietnam.
Jika permintaan dikabulkan, maka Indonesia menjadi negara Asia Tenggara kedua setelah Thailand yang menjadi destinasi maskapai penerbangan asal Rusia ini.