PM Bangladesh Mundur usai Ratusan Orang Tewas dalam Demonstrasi
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri pada Senin (5/8). Hasina mundur usai semakin banyak korban yang jatuh dalam demonstrasi terburuk di Bangladesh selama lima dekade terakhir.
Pengumuman pengunduran diri Hasina disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat Bangladesh Jenderal Waker-Uz-Zaman. Hasina, dan saudara perempuannya kabarnya telah diterbangkan ke India dengan helikopter.
"Negara ini sedang mengalami revolusi," kata Zaman dikutip dari Reuters, Senin (5/8).
Zaman juga berjanji akan mengusut kematian demonstran di Bangladesh. Namun, ia meminta masyarakat untuk bersabar sampai penegak hukum menjalankan tugasnya.
"Tolong jangan kembali ke jalan kekerasan dan tolong kembali ke jalan damai," katanya.
Bangladesh dilanda protes setelah mahasiswa sejak bulan lalu turun ke jalan guna menentang kebijakan kuota pekerjaan Aparatur Sipil Negara (ASN). Hasina, yang baru saja memenangkan masa jabatannya yang keempat pada Januari langsung digulingkan.
Sekitar 250 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam demonstrasi yang berujung kekerasan tersebut.
Tayangan televisi menunjukkan ribuan orang turun ke jalan-jalan di ibu kota Dhaka dengan gembira usai pengumuman resmi pemerintah. Ribuan orang juga menyerbu kediaman resmi Hasina, 'Ganabhaban' dan menjarah barang di sana.
Aktivis dan mahasiswa sebelumnya menyerukan pawai ke ibu kota Dhaka hari ini untuk menentang jam malam nasional. Tujuannya menekan Hasina agar mengundurkan diri.
Pada hari Senin, sedikitnya enam orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di daerah Jatrabari dan Dhaka Medical College. Bulan lalu, sedikitnya 150 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam kekerasan yang dipicu protes kuota untuk pekerjaan pemerintah.
Akibat kekerasan, Bangladesh Railway menangguhkan semua layanan kereta tanpa batas waktu. Sedangkan pabrik garmen yang memasok beberapa merek ternama di dunia, juga telah ditutup tanpa batas waktu.
Sheikh Hasina merupakan politikus yang lima kali menjabat sebagai PM Bangladesh. Ia menempati posisi tersebut pada 1996-2001, 2009-2014, 2014-2019, serta 2024 hingga saat ini.