Rusia Peringatkan AS akan Risiko Perang Dunia Ketiga

Hari Widowati
28 Agustus 2024, 08:35
Rusia mengatakan bahwa negara-negara Barat sedang bermain api karena mengizinkan Ukraina menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan rudal-rudal Barat.
123rf.com/liudmilachernetska
Rusia mengatakan bahwa negara-negara Barat sedang bermain api karena mengizinkan Ukraina menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan rudal-rudal Barat.
Button AI Summarize

Rusia mengatakan bahwa negara-negara Barat sedang bermain api karena mengizinkan Ukraina menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan rudal-rudal Barat. Rusia memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa Perang Dunia Ketiga tidak akan terbatas di Eropa.

Ukraina menyerang wilayah Kursk, Rusia bagian barat, pada 6 Agustus dan telah mengukir sepotong wilayah dalam serangan asing terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia Kedua. Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa akan ada balasan yang layak dari Rusia terhadap serangan tersebut.

Sergei Lavrov, yang telah menjabat sebagai menteri luar negeri Putin selama lebih dari 20 tahun, mengatakan bahwa Barat berusaha untuk meningkatkan perang Ukraina dan “mencari masalah” dengan mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk melonggarkan pembatasan penggunaan senjata yang dipasok asing.

Sejak menginvasi Ukraina pada 2022, Putin telah berulang kali memperingatkan risiko perang yang lebih luas yang melibatkan kekuatan nuklir terbesar di dunia. Ia mengatakan hal itu meskipun menyebut Rusia tidak menginginkan konflik dengan aliansi NATO yang dipimpin oleh AS.

“Kami sekarang menegaskan sekali lagi bahwa bermain api- adalah hal yang sangat berbahaya bagi paman dan bibi yang sudah dewasa yang dipercayakan dengan senjata nuklir di satu atau beberapa negara Barat,” kata Lavrov kepada para wartawan di Moskow, seperti dikutip Reuters, Selasa (27/8).

Lavrov menyebut AS dengan tegas mengasosiasikan pembicaraan tentang Perang Dunia Ketiga sebagai sesuatu yang jika itu terjadi, akan memengaruhi Eropa secara eksklusif. Namun, menurut Rusia dampak Perang Dunia Ketiga bisa lebih luas.

Lavrov menambahkan bahwa Rusia sedang memperjelas doktrin nuklirnya. Doktrin nuklir Rusia tahun 2020 menetapkan kapan presidennya akan mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir. Secara umum, doktrin nuklir menyebut presiden Rusia bisa menggunakan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya atau senjata konvensional ketika eksistensi negara terancam.

Ukraina Menilai Rusia Hanya Menggertak

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada awal bulan ini bahwa serangan di wilayah Kursk, Rusia, menunjukkan bahwa ancaman pembalasan dari Kremlin hanyalah gertak sambal.

Zelenskiy mengatakan bahwa Ukraina tidak dapat menggunakan senjata yang dimilikinya untuk menyerang beberapa target militer Rusia karena pembatasan yang diberlakukan oleh sekutu. Ia mendesak para sekutu untuk lebih berani dalam mengambil keputusan tentang bagaimana membantu Ukraina dalam perang.

Rusia mengatakan bahwa persenjataan Barat, termasuk tank-tank Inggris dan sistem roket AS, telah digunakan oleh Ukraina di Kursk. Kyiv telah mengkonfirmasi penggunaan rudal HIMARS AS untuk menghancurkan jembatan di Kursk.

Washington mengatakan bahwa mereka tidak diberitahu tentang rencana Ukraina menjelang serangan mendadak ke Kursk. AS juga mengatakan bahwa mereka tidak mengambil bagian dalam operasi tersebut.

Selasa (27/8) lalu, Kepala Intelijen Luar Negeri Rusia Sergei Naryshkin mengatakan bahwa Moskow tidak mempercayai pernyataan Barat yang menyatakan mereka tidak ada hubungannya dengan serangan Kursk. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan bahwa keterlibatan Amerika Serikat adalah “fakta yang jelas”.

The New York Times melaporkan bahwa Amerika Serikat dan Inggris memberikan citra satelit dan informasi lain mengenai wilayah Kursk kepada Ukraina pada hari-hari setelah serangan Ukraina. Sementara itu, The Times melaporkan bahwa informasi intelijen tersebut bertujuan untuk membantu Ukraina melacak bala bantuan Rusia dengan lebih baik.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...