Putin Siap Kompromi dengan Trump untuk Akhiri Perang di Ukraina

Muhamad Fajar Riyandanu
20 Desember 2024, 19:35
putin, rusia, ukraina, trump
Reuters
Vladimir Putin
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Rusia Vladimir Putin siap untuk berkompromi dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai upaya penyelesaian perang dengan Ukraina. Putin juga menyebutkan bahwa Rusia tidak menetapkan syarat apa pun untuk memulai pembicaraan dengan pihak Ukraina.

Donald Trump telah berjanji untuk segera mengakhiri konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina. Namun, ia belum memberikan mekanisme mengenai cara mewujudkannya.

Putin mengatakan dirinya siap bertemu dengan Trump meskipun mereka sudah bertahun-tahun tidak berbicara. Namun, Putin menepis anggapan bahwa Rusia berada dalam posisi lemah.

"Kami selalu mengatakan bahwa kami siap untuk negosiasi dan kompromi," kata Putin, sebagaimana diberitakan oleh Reuters pada Jumat (20/12). 

Putin menyampaikan hal tersebut saat menjawab pertanyaan seorang reporter saluran berita AS di stasiun televisi negara selama sesi tanya jawab tahunan dengan warga Rusia.

Putin mengatakan Rusia telah menjadi jauh lebih kuat sejak menggempur Ukraina pada tahun 2022. Ia juga mengklaim masyarakat Ukraina yang ingin bertempur akan semakin sedikit.

"Tidak akan ada lagi yang mau bertarung. Kami siap, tetapi pihak lain juga harus siap untuk negosiasi dan kompromi," lanjutnya.

Bulan lalu, Reuters melaporkan bahwa Putin terbuka untuk mendiskusikan kesepakatan gencatan senjata di Ukraina dengan Trump. Namun, ia menolak untuk membuat kesepakatan dalam hal wilayah dan bersikeras agar Ukraina meninggalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO.

Putin pada Kamis (19/12) mengatakan bahwa Rusia tidak menetapkan syarat apa pun untuk memulai pembicaraan dengan Ukraina dan siap untuk bernegosiasi dengan siapa pun, termasuk Presiden Volodymyr Zelenskiy.

Namun, ia menekankan bahwa kesepakatan apa pun hanya bisa ditandatangani dengan otoritas Ukraina yang sah. Kremlin menganggap pemerintahan Ukraina saat ini hanya berupa parlemen.

Zelenskiy, yang masa jabatannya diperpanjang karena pemberlakuan darurat militer, perlu terpilih kembali agar Moskow menganggapnya sebagai pihak yang sah dalam kesepakatan tersebut. Putin mengatakan hal ini diperlukan untuk memastikan kesepakatan tersebut sah secara hukum.

Ia juga menolak gagasan untuk menyepakati gencatan senjata sementara dengan Kyiv. Putin beralasan Rusia hanya ingin menyepakati perjanjian damai jangka panjang.

Putin menambahkan, setiap pembicaraan harus dimulai dengan mempertimbangkan kesepakatan awal yang dicapai antara negosiator Rusia dan Ukraina di minggu-minggu awal perang dalam pembicaraan di Istanbul. Hasil pembicaraan tersebut pada akhirnya tidak pernah diterapkan.

Beberapa politisi Ukraina menganggap rancangan kesepakatan tersebut sebagai bentuk kapitulasi yang akan melemahkan ambisi militer dan politik Ukraina.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...