Xi Jinping Kunjungi Asia Tenggara di Tengah Perang Dagang, RI Tak Termasuk

Tia Dwitiani Komalasari
11 April 2025, 16:26
Presiden China Xi Jinping (kiri) bersama istri Peng Liyuan berjalan keluar pesawat setibanya di Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Senin (14/11/2022). Kedatangan Presiden China tersebut untuk menghadiri KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat/wsj.
Presiden China Xi Jinping (kiri) bersama istri Peng Liyuan berjalan keluar pesawat setibanya di Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Senin (14/11/2022). Kedatangan Presiden China tersebut untuk menghadiri KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November mendatang.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Tiongkok Xi Jinping memulai lawatan ke tiga negara di Asia Tenggara pekan depan. Ini merupakan perjalanan pertama Xi tahun ini dan bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan negara Asia Tenggara di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.

Dikutip dari kantor berita pemerintah Cina Xinhua, Jumat (11/4), Xi akan mengunjungi Vietnam dari 14 hingga 15 April, dan Malaysia serta Kamboja dari 15 hingga 18 April. Ini merupakan kunjungan langka mengingat Xi terakhir kali mengunjungi Kamboja dan Malaysia, masing 9 dan 12 tahun lalu. Sementara kunjungan Vietnam telah berlangsung terakhir kalinya pada Desember 2023. 

Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara yang dikunjungi Xi. Padahal, Cina merupakan negara pertama yang dikunjungi Prabowo setelah dilantik menjadi Presiden RI. Prabowo bertemu dengan Xi Jinping pada November 2024. Sementara Xi terakhir kali berkunjung ke Indonesia pada agenda KTT G20 di Bali, November 2022.

Strategi Cina di Tengah Perang Dagang

Presiden AS, Donald Trump, mengenakan tarif impor pada barang Cina sebesar 145%. Cina bergerak cepat untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara lain yang berada di bawah bayang-bayang pungutan perdagangan AS yang merugikan.

Beberapa negara yang terkena tarif timbal balik Trump, seperti Kamboja, yang menghadapi bea masuk sebesar 49%, Vietnam, yang dikenakan tarif sebesar 46%, dan Malaysia, yang menghadapi pungutan sebesar 24%, telah mulai menghubungi Amerika Serikat untuk meminta penangguhan. Sementara Cina menjadi satu-satunya negara yang tidak mendapatkan penangguhan.

 Hal itu membuat Tiongkok menjadi pengecualian dalam pembicaraan dua arah karena ketegangan meningkat dengan Washington. Kunjungan langka tersebut merupakan upaya diplomatik pribadi yang penting oleh Xi.

Tiongkok dan Vietnam diperkirakan akan menandatangani sekitar 40 perjanjian pada hari Senin, kata dua pejabat Vietnam, termasuk beberapa perjanjian tentang jalur kereta api. Kedua sumber tersebut meminta identitasnya dirahasiakan karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

 Vietnam telah mendekati Tiongkok untuk mendapatkan pendanaan dan teknologi guna mengembangkan jaringan kereta apinya, dengan kunjungan tingkat tinggi sebelumnya oleh pejabat mereka sering kali mencakup kesepakatan tentang kerja sama kereta api. Salah satu sumber mengatakan kementerian pertahanan dan kepolisian juga akan menandatangani pakta, tetapi tidak jelas apakah ini akan mengikat dan mencakup komitmen finansial. Sebagian besar perjanjian yang ditandatangani pada kunjungan kenegaraan sebelumnya tidak mengikat.

Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao juga mengadakan panggilan telepon video dengan mitra-mitra dari Uni Eropa dan Malaysia, serta Arab Saudi dan Afrika Selatan. Minggu ini, Perdana Menteri Li Qiang berbicara melalui telepon dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dalam pembicaraan yang menekankan tanggung jawab kedua belah pihak untuk mendukung "sistem perdagangan reformasi yang kuat, bebas, adil, dan didasarkan pada kesetaraan".



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan