Sejarah dan Fakta-Fakta Buah Alpukat, Obat Alami Penurun Kolesterol
Buah alpukat banyak digemari masyarakat. Memiliki tekstur daging buah yang lembut serta rasanya enak, buah ini sering digunakan sebagai campuran salad, es campur, dan varian lainnya.
Di Indonesia, buah alpukat biasa dikonsumsi langsung atau diolah menjadi beraneka macam minuman dan makanan. Buah alpukat dipercaya mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan. Dalam buah ini terdapat kandungan vitamin A, vitamin E, vitamin C, protein, lemak, dan mineral. Alpukat juga diklaim sebagai salah satu buah penurun kolesterol pada tubuh. Banyak yang menyebut buah ini obat penurun kolesterol alami.
Untuk lebih jelas tentang seluk-beluk buah alpukat, pada artikel ini Katadata.co.id sudah merangkum fakta-fakta. Termasuk manfaat buah alpukat menurunkan kolesterol dalam tubuh. Berikut ulasan lengkapnya.
Sejarah dan Asal Usul Buah Alpukat
Merujuk pada buku Alpukat karya Roely Ardiyansah (2019), buah alpukat atau Persea americana Mill merupakan buah yang berasal dari daerah bagian tropis di benua Amerika. Sejak zaman dahulu, buah alpukat sudah dikonsumsi masyarakat di sana. Khususnya oleh orang-orang suku Inca, Maya, dan Indian Aztec.
Pada abad ke-19, buah alpukat mulai menyebar ke berbagai belahan dunia. Di daerah asalnya, buah ini bisa tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi dengan wilayah beriklim tropis atau subtropis. Diperkirakan buah alpukat masuk ke Indonesia sekitar abad ke-18, antara tahun 1920-1930.
Seiring berjalannya waktu buah alpukat sudah banyak dibudidayakan di beberapa daerah. Tercatat, Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas buah alpukat.
Di Jawa Barat, buah alpukat dikenal dengan nama alpuket. Sedangkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah, masyarakat menyebutnya alpokat. Di daerah lain pun buah alpukat punya beragam nama. Contohnya orang-orang batak menamai buah ini dengan sebutan buah pokat atau jamboo pokat.
Rasa buah alpukat umumnya manis dan terkadang sedikit masam. Saat dimakan, tekstur dagingnya akan terasa lembut dengan sensasi mirip kacang-kacangan.
Tidak hanya dimakan, buah alpukat kerap dimanfaatkan dengan cara diekstrak minyaknya. Minyak ini digunakan untuk keperluan industri kosmetik. Selain itu, minyak alpukat dianggap mampu menyembuhkan rematik dan luka bernanah.
Buah alpukat sangat mudah dijumpai. Baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Buah tersebut juga punya nilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, tidak heran banyak petani di sejumlah daerah membudidayakan buah alpukat.
Karakteristik Buah Alpukat
Tumbuhan yang berasal dari benua Amerika ini memiliki sejumlah karakteristik. Umumnya, buah ini memiliki rasa manis dan segar saat dikonsumsi. Selain itu buah ini bewarna hijau dengan bentuk oval atau lonjong. Untuk mengetahui lebih jelasnya berikut karakteristik dari buah alpukat, seperti dikutip dari buku Seri Mengenal Tanaman Obat: Alpukat yang ditulis Hieronymus Budi Santoso (2020), dan sumber lainnya.
Klasifikasi Tanaman Buah Alpukat
Buah berwarna hijau ini dilihat pertama kali oleh orang-orang Eropa saat melakukan penjelajahan ke benua Amerika. Penduduk atau suku asli yang mendiami benua tersebut sudah lama mengkonsumsi buah alpukat.
Berikut klasifikasi dan penjelasan lengkap tumbuhan alpukat:
- Divisi: Spermathopytha.
- Sub divisi: Magnoliophyta.
- Kelas: Magnoliopsida.
- Bangsa: Laurales.
- Suku: Lauraceae.
- Marga: Persea/Persea gratissima/ Persea americana.
- Jenis: Gaertn.
Batang
Pohon alpukat memiliki tinggi kurang lebih 10 meter, dengan batang berkayu, ruasnya berbentuk bulat, serta bercabang. Warnanya coklat kotor.
Daun
Tumbuhan buah alpukat memiliki bentuk daun bulat telur dan bertangkai. Ujung pangkalnya lancip, dengan panjang daun sekitar 10-20 cm, serta lebar daun 3-20 cm. Daun buah alpukat berwarna hijau.
Bunga
Bunga dari pohon alpukat berbentuk malai dan majemuk. Biasa tumbuh di ujung ranting, bunga buah alpukat memiliki 12 benang sari serta ruang kepala sari berjumlah 4. Untuk mahkotanya berambut dengan ukuran 1-1,5 cm. Umumnya warnanya yaitu putih atau agak kekuningan.
Buah
Tekstur daging buah alpukat adalah lembut. Jika masak warnanya berubah dari hijau menjadi hijau gelap dan kuning keunguan. Ukurannya bulat telur. Panjangnya sekitar 5-20 cm.
Biji
Bentuk biji alpukat adalah bulat dan berdiameter sekitar 2,5 cm. Warnanya keping bijinya adalah putih kemerahan.
Akar
Pohon alpukat termasuk golongan tumbuhan berakar tunggang, bulat, dan bewarna coklat.
Jenis-Jenis Alpukat
Jenis alpukat bisa dikelompokkan berdasarkan ras pohon dan varietas buahnya. Dari sejumlah penelitian yang ada, kualitas buah alpukat sangat dipengaruhi dari jenisnya. Berikut daftar jenis-jenis buah alpukat.
Ras Pohon Alpukat
Hingga saat ini, pohon alpukat setidaknya memiliki tiga ras utama. Terdiri dari ras Meksiko, ras Hindia Barat, dan ras Guatemala.
1. Ras Meksiko
Untuk ras pertama yaitu Ras Meksiko. Pohon alpukat dalam kelompok ini ditemukan tumbuh di dataran tinggi antara 2.400-2.800 meter di atas permukaan laut (mdpl), di wilayah Meksiko dan Ekuador. Ras ini sudah dikembangkan di Florida serta California, Amerika Serikat.
Buah alpukat dari ras Meksiko memiliki bentuk oval dengan berat 100 gram sampai 200 gram. Buah alpukat ini kurang disukai di pasaran, karena rasa dari daging buahnya mirip seperti minyak ikan. Selain itu kandungan lemaknya tergolong tinggi. Bisa sampai 15%.
2. Ras Hindia Barat
Pohon alpukat dari ras Hindia Barat berasal dari wilayah dataran rendah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, yang beriklim tropis.
Buah alpukat dari jenis ini punya ukuran cukup besar dan berat sekitar 400 gram hingga 2.400 gram. Daging buahnya memiliki tekstur lembut, dengan kandungan lemaknya cukup rendah. Berada di angka 4% sampai 7%. Dalam waktu 9 bulan buahnya akan masak.
3. Ras Guatemala
Pohon alpukat yang satu ini habitat aslinya berada di dataran tinggi Meksiko dan Amerika Tengah. Pohon tersebut dapat tumbuh di ketinggian sekitar 800-2.400 mdpl. Sesudah berbunga, buahnya memerlukan waktu selama 9 bulan hingga 12 bulan untuk masak.
Ukuran buah alpukat dari ras Guatemala lumayan besar. Beratnya bisa mencapai 200-2.400 gram. Selain itu, kandungan lemak pada daging buahnya sekitar 10-13%.
Varietas Alpukat
Jenis buah alpukat juga bisa diklasifikasikan berdasarkan varietasnya. Di Indonesia buah alpukat terbagi atas varietas unggul dan lainnya. Dalam artikel ini, varietas tergolong unggul saja yang bakal dibahas. Berikut daftar lengkapnya:
1. Alpukat Ijo Bundar
Buah alpukat ijo bundar memiliki berat sekitar 0,3-0,4 kg. Daging buah alpukat varietas ini cukup tebal yakni 1,5 cm, serta berbentuk lonjong. Ujungnya datar, sedangkan pangkalnya tumpul. Bijinya berdiameter 4 cm.
Alpukat ijo bundar termasuk dalam varietas unggul karena pohonnya dapat berbuah sepanjang tahun. Rasanya cukup lezat dengan daging buah berwarna kuning kehijauan.
2. Alpukat Ijo Panjang
Untuk bisa berbuah sepanjang tahun, pohon buah alpukat ijo panjang harus ditanam pada tanah yang subur. Buahnya memiliki sejumlah ciri seperti berbentuk mirip buah pear, panjangnya rata-rata 14 cm, diameter buah rata-rata 8 cm, berat sekitar 0,3-0,5 kg, dan ketebalan daging buahnya sekitar 12 cm.
Cita rasa dari buah alpukat ijo panjang adalah perpaduan manis dan gurih. Tidak heran banyak orang yang memburu buah alpukat varietas ini. Pohon alpukat ijo panjang bisa menghasilkan buah dalam jumlah banyak. Rata- rata per tahunnya, satu pohon alpukat jenis ini bisa memproduksi alpukat hingga 16,1 kg.
Kandungan Gizi Alpukat
Buah alpukat dianggap punya khasiat yang baik untuk kesehatan, karena kandungan gizinya sangat variatif. Mengutip salah satu artikel di halodoc.com, dalam daging buah alpukat terdapat 18 asam amino esensial yang berfungsi membentuk protein lengkap dalam tubuh. Bahkan protein ini kaya akan serat sehingga bisa lebih mudah diserap, ketimbang protein pada daging.
Kandungan lemak bermanfaatnya juga dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik. Bila dikonsumsi selama program diet tubuh, buah alpukat dipercaya akan bekerja mengurangi kolesterol lipoprotein low-density yang berbahaya.
Walau tergolong kecil, buah alpukat dapat memenuhi 10% kebutuhan harian vitamin dan mineral pada setiap porsinya. Buah alpukat pun bisa dipilih sebagai sumber terbaik untuk mendapatkan karotenoid dan phytonutrient yang dibutuhkan tubuh.
Mengkonsumsi buah alpukat secara teratur akan membantu tubuh mengendalikan diabetes. Sebab, salah satu kadungan yang sangat bermanfaat adalah Lemak monosaturated. Lemak ini kaya akan asam oleat.
Merujuk pada data yang dikeluarkan U.S. Department of Agriculture (USDA), berikut daftar kandungan gizi buah alpukat yang baik untuk tubuh:
Dalam per 100 g buah alpukat mengandung gizi:
- Kalori (kcal) 160.
- Jumlah lemak 15 g.
- Lemak jenuh 2.1 g.
- Jumlah karbohidrat 9 g.
- Serat pangan 7 g.
- Gula 0.7 g.
- Kolesterol 0 mg.
- Kalium 485 mg.
- Natrium 7 mg.
- Protein 2 g.
- Vitamin C 10 mg.
- Zat besi 0.6 mg.
- Vitamin B6 0.3 mg.
- Magnesium 29 mg.
- Kalsium 12 mg.
- Vitamin D 0 IU.
- Vitamin B12 0 µg.
Alpukat Bisa Menurunkan Kolesterol
Alpukat dipercaya sebagai salah satu buah penurun kolesterol. Masih mengutip dari halodoc.com, kandungan lemak tak jenuh ganda dan tunggal dalam buah alpukat, sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Buah alpukat cocok untuk menurunkan angka kolesterol dalam tubuh. Khususnya bagi orang yang menderita kolesterol tinggi.
Mereka biasanya dianjurkan menghindari konsumsi makanan berlemak tinggi seperti daging. Namun, hal tersebut nyatanya tidak berlaku untuk buah alpukat.
Sebenarnya, kolesterol merupakan lemak yang sangat dibutuhkan tubuh. Namun bila jumlahnya berlebih, kolesterol bisa menyebabkan serangan jantung atau bahkan stroke.
Tingginya kadar lemak dalam buah alpukat justru bisa menurunkan angka kolesterol jahat pada tubuh. Sebuh studi yang diterbitkan American Heart Association beberapa waktu lalu menunjukan, jumlah kadar low-density lipoprotein (LDL) bisa dikurangi dengan mengkonsumsi satu buah alpukat per harinya.
Begitulah ulasan tentang buah alpukat yang juga sering dianggap mampu menurunkan kolesterol. Buah ini mudah dijumpai. Sehingga cocok untuk di konsumsi sebagai asupan gizi untuk menjaga kesehatan, serta obat alami penurun kolesterol.