Awas! Ini Bahaya Polusi terhadap Kehamilan
Salah satu kabar mengembirakan bagi pasangan suami-istri adalah kehamilan. Memiliki anak merupakan berkah dan tak sedikit dari pasangan yang tengah menanti buah hati langsung menyiapkan berbagai perlengkapan, ketika menerima kabar kehamilan.
Namun, ada satu hal yang lebih penting, yaitu menjaga kesehatan ibu dan janin. Pasalnya, kondisi kesehatan ibu dan janin dapat memengaruhi tumbuh kembang anak hingga ia beranjak dewasa.
Bahaya Polusi terhadap Kehamilan
Mengutip buku “9 Bulan yang Menakjubkan” oleh Bonny D. Hall dan kawan-kawan, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan janin, salah satunya dengan meminimalisasi paparan polusi yang dapat membahayakan ibu dan janin. Polusi bisa tersebar lewat udara, air, hingga radiasi alat elektronik.
1. Polusi Udara
Kendaran bermotor merupakan sumber utama polusi perkotaan, khususnya di Indonesia. Sebagian besar kendaraan bermotor menghasilkan emisi gas buang buruk, akibat perawatan yang kurang memadai dan penggunaan bahan bakar berkualitas kurang baik, yaitu berkadar timbal (Pb) tinggi.
Jenis racun dan dampaknya:
Timbal (Pb) dari asap knalpot kendaraan bermotor
Paparan logam berat membahayakan ibu dan janin. Efek jangka pendek bagi ibu, seperti gangguan respiratori dan kardiovaskular dan infeksi saluran pernapasan. Racun timbal bisa melewasi plasenta dan masuk ke sistem peredaran darah janin, juga ke ASI, memberi efek racun terhadap berbagai fungsi organ janin, seperti sistem saraf, reproduksi, endokrin, jantung, ginjal, dan otak. Hal ini dapat mengakibatkan anak mengalami gangguan kecerdasan dan mental.
Asap rokok
Sudah bukan rahasia, bahwa asap rokok mengandung 4000 jenis bahan kimia dan 43 di antaranya karsinogen. Dari sekian banyak bahan kimia, hanya 15% yang dihirup oleh perokok aktif, sisanya dilepaskan dan dihirup perokok pasif. Asap rokok, bagi ibu dan janin, dapat menyebabkan keguguran, kematian janin, plasenta lepas, dan berat badan janin turun 20-30%.
Obat semprot anti nyamuk
Obat semprot anti nyamuk banyak mengandung zat kimia sintetik yang dapat menghambat kerja enzim acetylcholinesterase (AchE) di tubuh ibu yang menyebabkan ibu sering merasa pusing, mual, dan daya pikir terganggu.
Ada beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk meminimalkan paparan polusi udara, seperti penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, menggunakan masker kain kassa basah, menghindari lingkungan berasap rokok, dan mengganti obat semprot nyamuk dengan pemakaian kelambu.
2. Polusi Air
Indonesia memiliki kualitas air sungai yang dipengaruhi oleh limbah domestik, industri, pertanian dan peternakan. Mikroba di air apabila diminum akan mencetus diare, demam tifoid dan disentri. Efek jangka panjang minum air tercemar logam adalah menumpuknya logam berat di otak dan kerusakan hati serta ginjal karena ekskresi (pengeluaran ampas metabolisme yang tidak dibutuhkan tubuh).
Untuk meminimalkan paparan polusi air bisa dilakukan dengan menggunakan sumber air di rumah hanya untuk MCK saja. Minum dan berkumur dengan air kemasan berkualitas berkode dan bernomor registrasi BPOM.
Selain itu, pastikan juga meminum air matang. Waspada jika membeli minuman atau es batu, sebab kemungkinan belum dimasak atau trasportasinya tidak higienis.
3. Polusi Makanan
Semua jenis makanan dapat tercemar polusi bahan kimia beracun, mulai dari seafood, beras, tahu, ikan, mi, daging, hingga sayur-sayuran dan buah-buahan. Adapun jenis polutan tersebut di antaranya:
- Pestisida: dapat menyebabkan gangguan otak, tumor, kanker, dan bayi lahir cacat.
- Merkuri: merkuri yang tertimbun dalam tubuh ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan cacat sistem saraf.
- Klorin: berisiko menyebabkan kanker dan gagal ginjal.
- Boraks: berpotensi menurunkan daya tahan tubuh, mengakibatkan sembelit, hingga kanker usus besar.
- Formalin: dalam jangka panjang, polutan ini dapat merusak hati, ginjal, limpa, otak, hingga kanker hidung dan tenggorokan.
Adapun cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi paparan polusi makanan di antaranya waspada terhadap makanan laut seperti kerang. Cek asal perairannya dan hindari perairan tercemar. Selain itu, cermatlah dalam berbelanja produk penganan untuk menghindari penggunaan zat aditif berbahaya.
Ibu juga bisa memilih konsumsi makanan organik berlabel dan bersertifikat; sayuran, buah, beras, ayam dan sebagainya atau menanam sayuran dan buah sendiri di rumah. Hindari memakan buah dan sayur mentah.
4. Polusi Suara
Bukan cuma mengganggu kenyamanan dan ketentraman tempat tinggal, intensitas suara di atas 100 desibel dapat mengakibatkan gangguan pendengaran.
Adapun kekerasan suara yang aman di antaranya detak jam tangan (20 db), suara bisikan (30db), suara normal (50-60 db), mesin pemotong rumput (95 db). Sedangkan, kekerasan suara yang tidak aman, di antaranya mesin gergaji (110 db), pukulan palu (120 db), dan mesin pesawat (130 db).
5. Polusi Radiasi Alat Elektronik
Radiasi langsung dari layar komputer, TV, dan laptop menyebabkan kelelahan mata, peningkatan ketegangan otak, dan gangguan konsentrasi. Gunakan pelapis, seperti memasang layar anti radiasi, memberi jeda penggunaan alat elektronik setiap 1-2 jam dan membatasi pemakaian hanya 6-8 jam sehari.