Temui Luhut, BPS Susun Indikator Ekonomi Maritim Nasional
Badan Pusat Statistik (BPS) tengah menyusun indikator ekonomi maritim nasional. Indikator tersebut dimaksudkan sebagai basis perencanaan, pemantauan, dan perbaikan ke depan bagi sektor maritim dalam kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia.
"Indikator itu kita jadikan sebuah baseline untuk melakukan berbagai perbaikan. Itu tujuannya," ujar Kepala BPS Kecuk Suharyanto setelah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, Jakarta, Rabu (2/8).
Ia menjelaskan, indikator tersebut nantinya memuat data sembilan sektor maritim, seperti perikanan, Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), industri bioteknologi, industri maritim, jasa maritim, dan wisata bahari. Selain itu, sektor perhubungan laut, bangunan laut, serta pertahanan dan keamanan laut.
Sembilan sektor tersebut merujuk pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan. Adapun, perhitungan setiap sektor/subsektor dilakukan berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI) Indonesia 2015.
Berdasarkan KBLI, indikator pertumbuhan ekonomi maritim Indonesia saat ini mencapai 6,04% dari Produk Domestik Bruto (PDB) 2016 dengan nilai Rp 749 triliun. Kontribusi ekspor ekonomi maritim mencapai 8,62% dari PDB tahun lalu dengan nilai US$ 12,5 miliar. Sedangkan tenaga kerja Indonesia pada sektor ekonomi maritim sekitar 3,6 juta orang atau 3,08%.
"Itu kan sebagai basis dan itu bisa kami breakdown sampai ke dalam sehingga kami tahu apa yang sudah bagus, apa yang perlu ditingkatkan," kata Kecuk.
Ia menambahkan, saat ini BPS bekerja sama dengan tim ahli dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dalam penyusunan indikator ekonomi maritim tahap pertama. Selanjutnya, indikator ekonomi maritim ini akan dilanjutkan secara berkala setiap tahun.
Ke depan, menurut Kecuk, pihaknya akan mengeksplorasi lebih dalam lagi mengenai karakteristik untuk berbagai macam klaster. “Misalnya kalau membicarakan perikanan itu kan luas sekali, ada perikanan tangkap, budidaya, di sana rumput laut, banyak nelayan, petani, yang karakteristiknya perlu diteliti sampai detail," katanya.