Jokowi Berharap Tak Gunakan RS Khusus di Pulau Galang untuk Corona
Pemerintah telah menyiapkan rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Namun, Presiden Joko Widodo berharap pemerintah tak perlu menggunakan rumah sakit tersebut untuk menangani pasien virus corona.
Penggunaan rumah sakit tersebut menandakan jumlah pasien yang menderita corona terus bertambah banyak. “Kami harapkan ini enggak dipakai,” kata Jokowi saat meninjau rumah sakit khusus di Pulau Galang, Kepulauan Riau, Rabu (1/4).
Meski demikian, Jokowi memastikan rumah sakit khusus di Pulau Galang siap dioperasikan dalam waktu dekat. Rencananya, rumah sakit tersebut bisa digunakan mulai Senin (6/4).
Rumah sakit khusus di Pulau Galang bakal memiliki 360 tempat tidur. Kemudian, terdapat 50 ruang isolasi, yang mencakup dari 20 ruangan dengan ICU. "Semuanya ini kami rencanakan dan siapkan," kata Jokowi.
Rumah sakit khusus di Pulau Galang bakal digunakan untuk menangani para pasien corona untuk sementara waktu atau hanya bersifat darurat. Hal ini seperti halnya pembentukan rumah sakit darurat di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
(Baca: Jokowi Minta Pemda Tak Buat Kebijakan Sendiri Tangani Corona)
Setelah penanganan corona selesai, Jokowi menyebut rumah sakit khusus di Pulau Galang akan digunakan sebagaimana fungsi awal. Selain itu, rumah sakit khusus tersebut akan melakukan berbagai riset terkait penyakit menular.
"Kalau semuanya selesai, baru kita alihkan untuk penggunaan lain," kata Jokowi.
Sekadar informasi, rumah sakit khusus di Pulau Galang dibangun di atas lahan seluas 16 hektare. Rumah sakit khusus ini terdiri dari tiga zona.
Zona A seluas 2,4 hektare berisikan mes dokter, perawat, dan pegawai rumah sakit lainnya. Di zona A disediakan 158 tempat tidur serta beberapa bangunan penunjang untuk sterilisasi, farmasi, pencucian, dan gizi.
(Baca: Jokowi Sebut Rumah Sakit Darurat Corona di Pulau Galang Siap Digunakan)
Selain itu, ada bangunan gedung dan rumah pembangkit listrik di zona A rumah sakit khusus Pulau Galang. Saat ini, perkembangan pembangunan zona A telah mencapai 100%.
Zona B seluas 13,6 hektare berisikan bangunan isolasi dengan 20 tempat tidur yang dilengkapi ICU. Ada pula bangunan observasi dengan total 340 tempat tidur.
Lebih lanjut, fasilitas penunjang seperti laboratorium satelit, kamar jenazah, rumah pembangkit listrik, lapangan olahraga, dan tiga helipad juga dibangun di zona B. Perkembangan pembangunan di zona B mencapai 95%.
Adapun zona c merupakan zona pengembangan. Pembangunan di zona c akan menyesuaikan kebutuhan lahan yang ada.