PKS Harap Jokowi Pilih 7 Staf Khsusus Milenial Bukan untuk Gimik
Presiden Joko Widodo telah menunjuk tujuh nama staf khusus baru yang akan mendampinginya di pemerintahan periode kedua. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai oposisi menyoroti keputusan tersebut.
Juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan pemilihan staf khusus milenial tersebut diharapkan bukan hanya gimik. Peran milenial yang masuk dalam sistem pemerintahan diharapkan juga dapat membawa perubahan.
"Kami harapkan bisa menjadi jembatan. ini sebuah harapan juga dari PKS. Saya harap ini bukan gimik," kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (23/11).
(Baca: Staf Khusus Milenial Dinilai Tak Punya Peran Krusial di Istana)
Lebih lanjut ia menyampaikan, keterlibatan staf khusus tersebut tidak membuat Presiden menjadi bingung. Pasalnya, lintas sektor yang bekerja untuk membantu tugas Presiden sudah cukup banyak.
Menurutnya lembaga kepresidenan sudah sangat gemuk strukturnya. Sudah ada beberapa lembaga lintas sektor seperti Kantor Staf Presiden (KSP) dan utusan khusus seperti Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang bertugas membantu Presiden. "Sekarang ditambah 14 staff khusus," kata dia.
Menanggapi hal ini, Staf Khusus Jokowi dari kalangan milenial, Aminuddin Ma'ruf, menilai terlalu berlebihan menganggap penunjukan staf khusus oleh Presiden Jokowi hanyalah gimik. Menurutnya Jokowi sudah memikirkan regenerasi kepemimpan bangsa 10 hingga 20 tahun mendatang.
"Kami-kami ini yang diberikan kesempatan bagaimana mengelola pemerintahan dan bagaimana mengelola negara," kata dia. (Baca:
(Baca: 7 Staf Milenial di Ring 1 Jokowi)
Jokowi berpesan kepada para staff khusus milenial agar momentum ini dijadikan tempat pembelajaran bagi mereka-mereka yang berasal dari kalangan profesional. "Yang tadinya berbenturan dengan birokrasi bisa membuat gebrakan, birokrasi tidak mengganggu yang dikerjakan pemerintah," kata Amin.