Megawati Sebut Syarat Calon Menteri Muda di Kabinet Jokowi
Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2019-2024, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pandangannya soal wacana menteri muda dalam kabinet Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amien. Megawati memandang calon menteri muda yang masuk kabinet harus memenuhi syarat yakni memiliki pengalaman politik.
Berdasarkan pengalaman Megawati, seseorang yang hendak masuk dalam pemerintahan, setidaknya harus pernah menjadi anggota DPR RI lebih dulu.
"Bukan mengatakan dia tidak qualified yang ini qualified. Jangan diputar balik, jangan. Ini masalah bangsa dan negara, harus yang jadi adalah orang-orang kompeten yang punya pengalaman di bidang politik," kata Megawati di sela Kongres V PDIP, Bali, Kamis (8/9) seperti dikutip Antara.
(Baca: Nama-nama Calon Menteri Muda Jokowi, dari AHY hingga Tsamara Amany )
Mega beranggapan ketika seseorang sudah pernah menjadi anggota DPR, maka akan mendapatkan pengalaman membuat undang-undang yang melalui proses lobi dengan partai lain dan juga bermitra dengan pemerintah.
Dia juga menyebut, jangankan anak muda, orang berumur pun akan gagap di pemerintahan bila tak disertai pengalaman politik. "Bukan saya merendahkan, kalau anak muda dan pintar tapi dia belum pernah menjalankan proses di tata pemerintahan negara itu bisa saja tidak berhasil," kata Megawati.
(Baca: Jokowi Larang Menteri Buat Kebijakan dan Ganti Pejabat hingga Oktober)
Mega mengingatkan tantangan pekerjaan di perusahaan, berbeda dengan di pemerintahan. "Karena perusahaan ini adalah miliknya, dia bisa memecat orang setiap saat. Tapi di pemerintahan jangan lupa ada yang harus dikendalikan yaitu PNS, yaitu orang yang menetap hanya ganti-ganti bos," kata Megawati.
Presiden Jokowi beberapa kali menyebut akan merekrut menteru muda. Keberadaan menteri belia disebutnya akan memunculkan ide, gagasan kreatif, dan keinginan kuat untuk mengeksekusi solusi terhadap berbagai permasalahan bangsa.
Dalam sebuah sesi wawancara dengan Katadata pada Mei lalu, Jokowi menyatakan sosok anak muda diperlukan agar pekerjaan lebih cepat tereksekusi. "Kami ingin ada sebuah kecepatan dalam pembangunan," kata Jokowi saat itu.
(Baca Wawancara Jokowi: “Saya Butuh Menteri Eksekutor”)
