Tyo Pakusadewo Jadi Sutradara Film Perampok Legendaris Kusni Kasdut
Aktor kawakan Tyo Pakusadewo bakal mengasah kemampuan sebagai sutradara dalam film Kusni Kasdut. Kusni Kasdut merupakan perampok legendaris yang dihukum mati pada 1980.
Rumah produksi Skylar Pictures mendaulat Tyo sebagai sutradara bersama Aria Kusumadewa. Naskah film biografi tersebut ditulis oleh Alim Sudio, dengan pemeran utama Tanta Ginting.
"Segera difilmkan Kusni Kasdut," demikian tertulis dalam gambar tentang film Kusni Kasdut yang diunggah pada akun instagram resmi @pksdw, Minggu (26/5).
(Baca: 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa)
Kusni Kasdut adalah seorang pejuang kemerdekaan yang bertransformasi menjadi perampok. Lahir pada 1929, Kusni tergabung sebagai anggota tentara pelajar yang turut berjuang melawan Belanda.
Menurut James Siegel dalam buku Penjahat Gaya (Orde) Baru: Eksplorasi Kejahatan Politik dan Kejahatan, Kusni merampok harta orang Tiongkok dan membagikan hasilnya kepada orang-orang yang terlibat revolusi.
Namun, setelah revolusi, luka bekas perjuangannya membuat Kusni harus merampok untuk menyambung hidup. Dia pernah merampok dan membunuh hartawan Arab. Dia juga berhasil mencuri berlian di Museum Nasional Indonesia alias Museum Gajah.
(Baca: Bekraf Gelontorkan Hibah Rp 9,9 M untuk Pelaku Ekonomi Kreatif)
Pada akhirnya, Kusni tertangkap. Pengadilan menjatuhkan vonis mati. Tak patah arang, dia terus mencoba untuk kabur dari penjara. Namun, dia harus menyerah pada keputusan Presiden Soeharto untuk eksekusi mati tahun 1980.
Salah satu grup musik legendaris God Bless memberikan penghargaan kepada Kusni dalam lagu 'Selamat Pagi Indonesia' yang dirilis dalam album Cermin. Lagu itu menceritakan tentang momen terakhir Kusni Kasdut di penjara.
Lirik lagu itu ditulis wartawan musik Theodore K.S. Tyo, dalam unggahan tentang film Kusni Kasdut di Instagramnya, menggunakan judul lagu ini sebagai keterangan gambar.
Kerja sama Tyo dan Skylar Pictures tak hanya untuk film Kusni Kasdut. Tyo juga bakal membintangi film produksi Skylar dengan titel 'Hunt' yang disutradarai Sarjono Sutrisno dan naskahnya ditulis Beby Hasibuan.