Fold.Packaging, Penyedia Kotak Seserahan hingga Dekorasi Rumah
Dalam memberikan hadiah atau seserahan, masyarakat kini tak hanya mementingkan isi, melainkan juga kemasannya. Kebutuhan masyarakat akan tampilan cantik kotak pembungkus hadiah atau barang berharga inilah pasar yang digarap Fold.Packaging selama 5 tahun terakhir.
"Box untuk seserahan atau cincin pernikahan, serta kemasan untuk barang berharga terus berkembang, kita ingin memenuhi kebutuhan itu," kata Yuliani di Inacraft 2019, Jakarta, kepada Katadata.co.id, Jumat (26/4).
Berdiri sejak tahun 2015, awalnya Fold. hanya membuat kotak kemasan untuk kebutuhan pernikahan. Namun, permintaan masyarakat untuk menggunakan kotak hiasan dalam menyimpan barang-barang istimewa juga tak luput dari perhatian tim Yuliani.
Dalam Pameran Inacraft 2019, Fold. pun memfokuskan untuk menunjukkan kotak kemasan seperti laci untuk menyimpan perhiasan, tempat menaruh minuman alkohol mahal, serta sebagai hampers atau hantaran saat hari raya. Salah satu kunci sukses adalah kemasan harus multifungsi.
(Baca: Startup di Indonesia Banyak Didirikan Anak Muda Usia 25-38 Tahun)
Yuliani menjelaskan, pesanannya saat ini di kisaran 100 kotak per bulan, dan lebih ramai dalam periode kuartal keempat karena banyak pernikahan dan hari raya Natal dan tahun baru. "Akhir tahun kami bisa menjual kotak hingga ratusan unit dalam sebulan," ujarnya.
Fold. menawarkan kotak kemasan dari harga Rp 30 ribu sampai Rp 3 juta rupiah. Harganya akan lebih mahal untuk kotak yang dipesan khusus sesuai pesanan konsumen. Semakin tinggi kerumitan, semakin mahal harganya.
Menurut Yuliani, Fold. melakukan promosi yang gencar untuk penjualan produk selain kebutuhan pernikahan. "Kelebihan kami, menggunakan bahan baku kayu dan kaca acryclic, sehingga cantik dan tidak sekali pakai," katanya lagi.
Fold. yang memiliki sekitar 10 orang tim manajemen berbasis di daerah Cisangkuy, Bandung. Untuk workshop, ada enam orang pengrajin yang siap memenuhi permintaan konsumen di daerah Cimahi.
(Baca: Pengusaha: Kuliner Lokal Perlu Dukungan untuk Jaga Ketahanan Pangan)
Dia mengaku Fold. tidak memiliki toko offline dan hanya tergantung kepada Instagram untuk pemasaran. Namun, dia juga gencar melakukan penawaran terhadap perusahaan-perusahaan atau penjualan dalam partai besar kepada reseller.
Menurut Yuliani, tim Fold. memastikan pesanan dari pembeli lewat media sosial untuk spesifikasi tambahan seperti ukiran nama di atas kotak atau fungsi unik misalnya sistem buka tutup kotak. Selain Instagram, Fold. membuka jalur komunikasi di WhatsApp, Line, serta e-mail.
Dia mengungkapkan, Fold. memastikan desain sesuai keinginan konsumen sebelum ada produksi. Sehingga, Fold. menggunakan kesempatan untuk menghasilkan produk berkualitas supaya dapat pengaruh word of mouth atau rekomendasi dari pelanggan.
Yuliani menuturkan, katalog Fold.Packaging bisa diakses di seluruh sistem digital mereka. "Kami ingin puaskan pelanggan, kalau tidak puas, kami juga yang rugi," ujarnya lagi.
(Baca: Buka Inacraft 2019, Jokowi Minta Ekspor Produk Kerajinan Meningkat)